Mexico City (ANTARA) - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro pada Jumat (9/8) mengatakan akan  mengadakan pembicaraan dengan kepala negara dari Brasil, Kolombia, dan Meksiko untuk memperjelas situasi terkait proses pemilihan umum di negaranya.

"Saya akan mengadakan pembicaraan dengan tiga presiden. Mari kita berharap itu terjadi. Seperti biasa, sebagaimana dengan semua presiden lain yang sudah saya ajak bicara, saya akan menjelaskan secara rinci situasi ini, yang sulit dipahami karena ada banyak manipulasi dan kebohongan di dunia," kata Maduro saat berbicara di hadapan Mahkamah Agung Venezuela.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Kolombia Gustavo Petro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador telah dua kali merilis pernyataan bersama mengenai situasi seputar pemilu teranyar di Venezuela.

Mereka mendesak Dewan Pemilihan Nasional Venezuela untuk merilis data pemungutan suara dan menyelesaikan perselisihan pemilu melalui cara-cara institusional sambil menghindari peningkatan kekerasan.

Rakyat Venezuela memberikan suara dalam pemilihan presiden pada 28 Juli, dengan hasil Maduro dinyatakan sebagai pemenang karena meraih lebih dari 51 persen suara.

Kelompok oposisi mengklaim kemenangan besar, dengan mengutip lembar penghitungan suara yang mereka peroleh dari pusat-pusat pemungutan suara di seluruh negeri.

Hal ini menyebabkan protes massal dari kelompok oposisi. Lebih dari 2.000 orang ditahan dengan tuduhan merusak infrastruktur negara, hasutan kebencian, dan terorisme.

Kemenangan Maduro telah dipertanyakan oleh Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin.

Presiden Argentina, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, Paraguay, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay mengeluarkan pernyataan bersama untuk menuntut penghitungan ulang suara oleh pengamat pemilu independen.

Sebagai tanggapan, Caracas menarik diplomatnya dari negara-negara tersebut dan meminta para diplomat negara yang menuntut penghitungan ulang itu meninggalkan Venezuela.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Erdogan : Turki akan terus dukung dialog politik di Caracas, Venezuela
Baca juga: Presiden Venezuela tuduh Tik Tok, IG, WhatsApp lakukan 'fasisme siber'
Baca juga: Blinken, Guterres bahas dukungan untuk proses demokratis di Venezuela

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024