Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis, ditutup terkoreksi sebesar 2,54 persen didorong sentimen dari pernyatan bank sentral AS (te Fed) yang akan kembali memangkas stimulus keuangannya.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 122,48 poin atau 2,54 persen ke posisi 4.698,98. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 26,65 poin (3,27 persen) ke level 788,68.

"Sentimen pemangkasan stimulus the Fed yang kembali muncul menjadi salah satu faktor pendorong bagi pelaku pasar untuk mengambil posisi lepas saham, kondisi itu membuat IHSG BEI terkoreksi," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa pada Kamis ini (20/3) pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp537,575 miliar.

Di sisi lain, lanjut dia, the Fed yang juga merencanakan untuk menaikan suku bunga pada 2015 mendatang ditanggapi pasar sebagai kebijakan pengetatan moneter.

Sementara itu dari dalam negeri, ia mengatakan bahwa eforia dari salah satu figur Calon Presiden diperkirakan mulai mereda. Pelaku pasar juga akan kembali mencermati kondisi ekonomi global.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 268.234 kali dengan volume mencapai 4,73 miliar lembar saham senilai Rp6,46 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 65 saham, yang melemah 275 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 65 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 386,53 poin (1,79 persen) ke level 21.182,16, indeks Nikkei turun 328,29 poin (1,65 persen) ke level 14.224,23 dan Straits Times melemah 23,96 poin (0,74 persen) ke posisi 3.058,60.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014