Markas PBB, New York (ANTARA) - Iran berharap agar responsnya terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran tidak akan berdampak pada potensi gencatan senjata di Gaza, kata misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan.

“Prioritas kami adalah membentuk gencatan senjata yang langgeng di Gaza; setiap kesepakatan yang diterima oleh Hamas juga akan diakui oleh kami," bunyi pernyataan tersebut, Jumat (9/8).

"Rezim Israel telah melanggar keamanan nasional dan kedaulatan kami melalui tindakan terorisme baru-baru ini. Kami memiliki hak yang sah untuk membela diri, suatu hal yang sama sekali tidak terkait dengan gencatan senjata di Gaza," tulis pernyataan dari misi Iran.

"Namun, kami berharap respons kami akan dijadwalkan dan dilakukan sedemikian rupa agar tidak merugikan potensi gencatan senjata," kata pernyataan tersebut.

Pekan lalu, gerakan Palestina Hamas mengatakan bahwa serangan Israel telah membunuh kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di kediamannya di Teheran, setelah Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan tentang "respons keras" terhadap pembunuhan tersebut.

"Saluran resmi langsung dan perantara untuk bertukar pesan selalu ada antara Iran dan Amerika Serikat, yang perinciannya lebih disukai oleh kedua belah pihak untuk tidak diungkapkan,” tambah pernyataan itu.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Iran gunakan hak membela diri secara sah untuk lawan agresi Israel
Baca juga: WSJ: Israel mungkin tak mampu mengadang seluruh rudal Iran
Baca juga: WSJ: Iran akan serang Israel dalam beberapa hari mendatang


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024