Pelabuhan perikanan tersebut perlu didukung pengembangannya untuk menjadi lebih besar, hingga benar-benar dapat memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri maupun ekspor

Banda Aceh (ANTARA) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono menyatakan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja, Lampulo Banda Aceh ikut mendukung pemenuhan kebutuhan ikan di wilayah Sumatera Utara hingga ekspor.

"Di sini tempatnya sangat baik (PPS Lampulo), tiap hari ada pelelangan, ini harus memenuhi kebutuhan tidak saja Aceh, tapi sampai Sumatera Utara, bahkan ada yang diekspor," kata Agung Laksono, di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Agung Laksono di sela-sela kunjungan kerjanya meninjau PPS Samudera Kutaraja Lampulo, Banda Aceh.

Agung mengaku sangat bangga melihat aktivitas pelelangan ikan di PPS Lampulo, apalagi, pekerja secara keseluruhan termasuk nelayan di kawasan tersebut mencapai enam ribu orang.

Oleh karena itu, pelabuhan perikanan tersebut perlu didukung pengembangannya untuk menjadi lebih besar, hingga benar-benar dapat memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri maupun ekspor.

Baca juga: Agung Laksono tawarkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Chongqing

Untuk langkah awal, kata dia, hal prioritas di PPS Lampulo tersebut adalah memperdalam kolam tempat berlabuhnya kapal nelayan yang saat ini masih dangkal. Kemudian, baru perbaikan fasilitas lainnya agar lebih nyaman.

"Harus lebih nyaman untuk mereka pendatang maupun yang bekerja di sini, termasuk nelayan-nelayan yang melelang ikan. Ini baru kegiatan ekonomi kerakyatan bisa maju," ujarnya.

Selain itu, terhadap pengembangan pelabuhan perikanan tersebut, dirinya juga masih menunggu laporan dari Syahbandar dan Pemerintah Aceh terkait kebutuhan dalam jangka panjang.

"Saya kira pengembangan ke depan terbuka, karena ini sudah potensi awal. Tentu ini menjadi catatan kami, apa yang diperlukan," kata mantan Ketua DPR RI itu.

Dalam kesempatan ini, Kepala DKP Aceh, Aliman menyebutkan bahwa produksi perikanan di PPS Kutaraja Lampulo Banda Aceh itu rata-rata mencapai 70 ton per hari, dengan jumlah kapal nelayan sebanyak 563 unit.

Namun, kata dia, secara keseluruhan pelabuhan perikanan di Aceh, angka penangkapan ikan mencapai 400 ribu ton per tahun. Dengan rata-rata hasil yang diekspor ke luar negeri 100 ribu ton.

"Jadi memang setiap tahunnya kita sisakan sekitar 100 ribu ton untuk ekspor, baik untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri," demikian Aliman.

Baca juga: Agar lebih tertata, pedagang ikan PPS Kutaraja direlokasi ke Lampulo, Banda Aceh
Baca juga: Agung Laksono : Ubah Pola Sistem dari Ekspor Bahan Mentah ke Barang Jadi

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024