Jakarta (ANTARA) - Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukkan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Eko Wahyu Wibowo mengusulkan pengadaan anggaran untuk 80 kamera pengawas (CCTV) di TIM.

"Sampai sekarang CCTV nggak ada yang hidup pak. Pengadaan terakhir tahun 1996,” jelas Eko dalam rapat pembahasan Komisi E terhadap Raperda tentang perubahan APBD 2024 di DPRD DKI Jakarta, Jumat.

Eko menjelaskan, permintaan anggaran untuk CCTV di area TIM bertujuan guna meningkatkan keamanan yang lebih ekstra. Sebelumnya, pengadaan direncanakan di tahun 2025.

Namun, karena teater di TIM memiliki aset yang mahal, sehingga keamanan ekstra pun dirasa perlu di area tersebut.

Hal senada disampaikan pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana saat ditemui usai rapat.

“Kita kan sedang melakukan revitalisasi teater. Teater itu ada yg besar dan kecil. Di teater kecil itu kita upgrade fasilitasnya supaya bagus. Tapi, Masalahnya tata lampu, sound system kan masih bagus semua, terus mau dikemanakan? Itu kita simpan tapi kita agak khawatir keamanannya. Bukan hanya sekedar ditaro tapi juga masih tercatat sebagai aset Disbud,” jelas Iwan.

Iwan menjelaskan, 80 CCTV yang tersebar di area TIM beberapa dalam kondisi rusak. Namun jika diperbaiki, hal tersebut akan sulit karena produk CCTV tersebut sudah tidak diproduksi lagi.

"Menyediakan 80 titik CCTV bukan hanya untuk di teater, tapi area kita kan besar di Taman Ismail Marzuki itu kan ada 7,2 hektar,” kata Iwan.

​​​​​​​Iwan mengatakan, usulan tersebut masih dalam pembahasan. Untuk model pengadaannya akan lebih lanjut dibahas apabila usulan tersebut telah disetujui.

Baca juga: Taman Ismail Marzuki selenggarakan "TIM Art Fest"
Baca juga: DKI libatkan akademisi dalam kegiatan seni dan budaya
Baca juga: Seniman Pasar Seni Ancol tampilkan karya terbaik di TIM


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024