kita dituntut untuk fokus dan bertanggung jawab terhadap layanan transportasi bagi masyarakat Jakarta
Jakarta (ANTARA) -
Sejumlah perwakilan insan pekerja PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyesalkan aksi mogok yang dilakukan oleh ratusan pengemudi Mikrotrans yang tergabung dalam Forum Komunikasi Laskar Biru (FKLB) di Balai Kota Jakarta, pada Selasa (30/7).
 
"Kami melihat bahwa aksi itu sangat bertolak belakang dengan apa yang menjadi spirit insan pekerja Transjakarta. Di mana, kita dituntut untuk fokus dan bertanggung jawab terhadap layanan transportasi bagi masyarakat Jakarta," kata perwakilan insan pekerja Transjakarta Jan Oratmangun saat jumpa pers di Kantor PT TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Jumat malam.
 
Dia melihat aksi mogok yang dilakukan oleh ratusan pengemudi Mikrotrans itu berdampak buruk terhadap kinerja TransJakarta dalam melayani transportasi bagi masyarakat.
 
"Selama ini, kita dituntut bagaimana kita fokus untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan Transjakarta bagi masyarakat. Namun, dengan adanya aksi mogok pada 29 rute Mikrotrans tersebut,. masyarakat tidak terlayani dengan baik," paparnya.
 
Dia mengaku kecewa dengan pengemudi Transjakarta yang melakukan aksi mogok tersebut.
 
"Penyampaian aspirasi itu, oke-oke saja tapi yang terpenting jangan sampai mengganggu layanan masyarakat," kata Jan.
 
Terkait tuntutan para pengemudi yang hanya mendapatkan pembayaran upah di bawah UMP, dia meminta agar menanyakan langsung ke pihak operator Mikrotrans.
 
"Sepengetahuan kami bahwa pembayaran gaji pramudi Transjakarta itu sudah sesuai ketentuan yang berlaku," jelasnya.
 
Dalam kesempatan itu, Jan meminta agar pihak manajemen BUMD itu dan Pemprov DKI Jakarta menindak tegas bila para pengemudi Mikrotrans melakukan aksi mogok lanjutan.
 
"Pihak manajemen Transjakarta dan Pemprov DKI untuk melakukan evaluasi dan mengambil tindakan tegas kalau ada aksi mogok kerja lanjutan karena dapat mengganggu layanan bagi masyarakat," tuturnya.
 
Dia juga mengimbau agar pengemudi Mikrotrans bersabar dan melakukan komunikasi yang baik dengan manajemen Transjakarta, sehingga ada solusi yang bisa diterima buat semuanya (win-win solution).
 
Sebelumnya, lebih dari seratus pengemudi Mikrotrans program JakLingko Pemprov DKI Jakarta, menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta, untuk menuntut sejumlah kebijakan yang dianggap kurang adil.
 
Koordinator Lapangan aksi Fahrul Fatah mengatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas diskriminasi nyata yang dilakukan oleh Direksi Transjakarta terhadap beberapa operator mitra program Jaklingko.
 
"Direksi Transjakarta menganakemaskan satu operator tertentu. Entah motifnya apa, namun banyak kesalahan yang selalu ditolerir, kuota penyerapan paling banyak yang diberikan terus menerus dan kemudahan lainnya," kata Fahrul di Jakarta, Selasa (30/7).
 
Aksi demonstrasi itu dilakukan oleh pengurus, anggota koperasi serta pengemudi yang tergabung pada Forum Komunikasi Laskar Biru (FKLB).
 
Mereka yang tergabung dalam FLKB ini antara lain Koperasi Komilet Jaya, Purimas Jaya, Kopamilet Jaya, Komika Jaya, Kolamas Jaya, Kodjang Jaya, PT Lestari Surya Gemapersada, PT. Kencana Sakti Transport.
 
Pada aksi di depan Balai Kota Jakarta, mereka menuntut sejumlah kebijakan seperti transparansi pembagian kuota atas penyerapan angkutan reguler bergabung dengan program Jaklingko yang tidak adil.
 
"Kami menuntut keadilan atas itu semua dan meminta PJ Gubernur DKI Jakarta untuk bisa memberikan solusi yang adil bagi semua," ujarnya.
Baca juga: Tarif angkutan Jaklingko tak lagi gratis, benarkah?
Baca juga: Polisi terjunkan 969 personel jaga unjuk rasa Mikrotrans di Balai Kota
Baca juga: Heru Budi minta Dishub dan TransJakarta atasi demo Mikrotrans

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024