Jakarta (ANTARA New) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 66 poin menjadi Rp11.370 dibanding posisi sebelumnya Rp11.304 per dolar AS.
"Dolar AS cenderung terapresiasi terhadap mayoritas mata uang utama dunia seiring petinggi bank sentral AS (the Fed) mengindikasikan adanya kenaikan tingkat suku bunga menyusul perekonomian AS menunjukkan sinyal penguatan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, the Fed juga akan memangkas stimulus keuangannya dengan mengurangi pembelian obligasi bulanan sebanyak 10 miliar dolar AS.
"Proyeksi pengetatan kebijakan AS yang lebih cepat dari yang diantisipasi menekan mata uang berisiko, termasuk rupiah," kata dia.
Meski demikian, menurut dia, potensi pelemahan mungkin terbatas mengingat investor masih optimis dengan proyeksi perekonomian Indonesia menjelang pemilu April mendatang.
"Outlook rupiah masih netral dan rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp11.345--Rp11.435 untuk hari ini," kata dia.
Ia menambahkan bahwa dari sisi faktor teknikal harian masih mensinyalkan bahwa rupiah sedang mengalami konsolidasi paska tajamnya penguatan sejak awal Februari.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014