Bagaimanapun juga panggilan hati harus dibarengi dengan kesejahteraan
Pekanbaru, Riau (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi dengan harapan dapat menarik minat generasi muda menjadi guru.
"Bagaimanapun juga panggilan hati harus dibarengi dengan kesejahteraan," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani di Pekanbaru, Riau, Jumat.
Menurut dia profesi guru masih dipandang sebelah mata, karena kebanyakan tidak memberikan jaminan kesejahteraan, terutama bagi guru honorer.
Untuk itu, lanjut Nunuk, pihaknya berupaya agar kesejahteraan guru semakin meningkat dengan memberikan kesempatan kepada mereka mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Menurut dia ketika para guru mengikuti program tersebut maka, mereka akan mendapatkan tunjangan dari pemerintah atas profesinya, dan itu salah satu upaya agar generasi muda berminat menjadi pengajar.
"Jadi kalau mereka profesional, mereka sejahtera, otomatis keinginan generasi muda untuk menjadi guru itu tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan, selain program sertifikasi pemerintah juga menyediakan sejumlah program lainnya untuk menyejahterakan para guru, seperti Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Menurut dia, program PGP bertujuan memberikan ruang kepada para guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam hal pembelajaran.
Hasilnya lanjut Nunuk, dari awal program tersebut bergulir telah mengantarkan sebanyak 12 ribu lebih lulusannya menjadi kepala sekolah, dan ini tentu meningkatkan penghasilan mereka.
Pada saat kunjungan ke Universitas Riau, kata Nunuk, bahwa Fakultas Keguruan saat ini banyak peminatnya, ini dikarenakan adanya contoh-contoh guru yang sejahtera.
"Jadi ini indikator yang menunjukkan minat menjadi guru itu mulai meningkat seiring dengan kesejahteraan guru yang mulai baik," katanya.
Baca juga: Sudin Perpustakaan Jakpus tingkatkan kinerja perpustakaan sekolah
Baca juga: Wako Jakut ajak pelajar terapkan perilaku jujur dalam pendidikan
Baca juga: Masalah KJP Plus bisa dituntaskan dengan sekolah gratis
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024