Abuja, Nigeria (ANTARA) - Jumlah korban tewas di Nigeria akibat demam Lassa, penyakit mematikan yang menyebabkan pendarahan, meningkat menjadi 163 pada Kamis (8/8).

Menurut pernyataan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nigeria, wabah demam Lassa terus menyebar di 34 negara bagian dan Wilayah Ibu Kota Federal.

Pemerintah Nigeria sebelumnya mengumumkan bahwa tiga obat telah diidentifikasi untuk mengobati penyakit tersebut.

Selama musim kemarau, yang biasanya berlangsung dari November hingga Mei di Nigeria, kasus demam Lassa cenderung meningkat.

Pada tahun 2023, total 1.227 kasus demam Lassa terdeteksi dengan korban meninggal dunia mencapai 219 orang.

Demam Lassa, yang juga ditemukan di beberapa negara Afrika lainnya seperti Mali, Togo, Ghana, Liberia, dan Sierra Leone, pertama kali terdeteksi di Nigeria di negara bagian Borno timur laut pada tahun 1969.

Pada 23 Januari 2019, pemerintah Nigeria menyatakan keadaan darurat akibat wabah demam Lassa.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan kotoran tikus, dapat menyebar dari orang ke orang, dan dapat menyebabkan demam berdarah yang fatal.

Pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk menghindari kontak dengan tikus dan hewan pengerat lainnya.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Unhas--UCT Afrika Selatan kerja sama penelitian penyakit infeksi
Baca juga: Pemkab Flores Timur perkuat pengawasan pintu masuk cegah ASF
Baca juga: Karantina Papua Barat antisipasi penularan virus demam babi Afrika


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024