Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan di dalam satu pernyataan perusahaan tersebut akan membekukan kontrak pertahanan yang direncanakan dengan Rusia untuk perusahaan Jerman, Rheinmetall.
Menurut laporan media, persetujuan Rheinmetall untuk mengirim teknologi simulasi ke pusat pelatihan tempur Rusia bernilai sebesar 100 juta euro (138 juta dolar AS), kata Xinhua, Kamis pagi. Teknologi itu dipesan sekitar dua-setengah tahun lalu dan dijadwalkan selesai tahun ini.
Pusat pelatihan yang lengkap tersebut mestinya bisa melatih 30.000 prajurit per tahun.
Kementerian Ekonomi mengatakan Pemerintah Jerman mempertimbangkan eksport peralatan itu ke Rusia "tidak layak dalam situasi saat ini" dan "Pemerintah mengadakan kontak dengan perusahaan tersebut. Saat ini tak ada eksport semacam itu yang direncanakan".
Perusahaan tersebut akan memberitahu Pemerintah pada saatnya apakah pengiriman dilakukan, "sehingga Pemerintah, jika perlu, dapat melakukan tindakan sehubungan dengan perkembangan lebih lanjut", Kementerian itu menambahkan.
Rheinmetall sebelumnya menyatakan perusahaan tersebut bermaksud memenuhi kewajiban kontraknya dan menuntaskan pengiriman meskipun ada krisis di Ukraina.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014