thalassemia yang mayor itu pilihannya cangkok sumsum tulangSemarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Ketua Tim Cangkok Sumsum Tulang Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang dr. Damai Santosa mengatakan, pihaknya berupaya melakukan transfer ilmu cangkok sumsum tulang ke fasilitas kesehatan lain guna memperluas layanan tersebut bagi masyarakat.
"Beberapa center lain mau belajar ke sini. Kita sedang membuat kurikulumnya dan menurut arahan Pak Menkes diharapkan di sini jadi pusatnya nanti mengajari tempat yang lain," ujar Santosa di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Dia mengatakan, prosedur tersebut dilakukan untuk menangani sejumlah penyakit yang berkaitan dengan darah, seperti leukemia, tumor kelenjar getah bening, multiple myeloma, dan thalassemia.
Menurutnya, cangkok sumsum tulang dapat menjaga kesehatan lebih lama serta menekan biaya kesehatan, seperti pada kasus multiple myeloma dan thalassemia.
"Multiple myeloma itu kelainan darah. Darahnya itu nggak mati-mati, terutama sel limfosit tua, melubangi tulang-tulang, jadi kadang-kadang membuat patah tulang otomatis," katanya.
Baca juga: Talasemia dapat ditegakkan melalui analisis hemoglobin
Baca juga: IDAI: Kurangnya nakes kendala tangani talasemia di Indonesia Timur
Dia menjelaskan, apabila pasien multiple myeloma diobati saja tanpa dilakukan cangkok, maka kesembuhannya hanya bertahan setahun saja, dan saat kambuh lagi perlu diobati. Namun, katanya, dengan tindakan tersebut, diperkirakan dapat bebas penyakit selama 10 tahun.
Adapun untuk thalassemia, ujarnya, adalah kelainan darah karena faktor genetik, di mana darah sering diproduksi namun hanya bertahan sebentar saja, sehingga sering mengalami anemia.
"Kalau anemi gangguan pertumbuhan, gangguan kecerdasan, gangguan kualitas hidup. Nah dengan thalassemia ini kan kita transfusi terus, nah kalau thalassemia yang mayor itu pilihannya cangkok sumsum tulang, jadi ganti bibit sel darahnya itu dengan yang baik," dia menuturkan.
Prosedur itu, katanya, dapat membantu produksi sel-sel darah yang normal, sehingga tidak perlu lagi transfusi darah. Dia menilai, hal tersebut dapat menekan biaya penanganan.
"Indonesia ini luas dan perlu kita bantu dari teknologinya kita transfer ke mereka sehingga masyarakat kita banyak yang terlayani," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa RS Kariadi melakukan prosedur cangkok atau transplan sumsum tulang sejak 1986, dan sejauh ini sudah menangani sebanyak 52 pasien. Pada 2023, ujarnya, sebanyak 15 cangkok sumsum tulang telah dilakukan.
Baca juga: Kenali gejala kanker darah Multiple Myeloma
Baca juga: Mengajak masyarakat melek transplantasi melalui "Transplant Fest" 2024
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024