Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengharapkan agar WNI yang berada di wilayah konflik untuk mengikuti evakuasi apabila diinstruksikan oleh Perwakilan RI setempat jika kondisi keamanan memburuk.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha untuk mengingatkan WNI di Lebanon yang belum berniat memanfaatkan fasilitas repatriasi dari Pemerintah RI.

“Karena ketika mereka memilih tetap tinggal dan kemudian situasi berubah kacau, kemampuan Kemlu RI dan Perwakilan RI (untuk merepatriasi) akan semakin terbatas,” kata Direktur PWNI Kemlu dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, evakuasi dari kawasan konflik dilakukan sesuai UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang mengamanahkan Pemerintah RI bertindak menyelamatkan WNI dari tempat yang berbahaya ke tempat yang lebih aman.

Namun, pilihan evakuasi dikembalikan ke masing-masing individu, dan negara tak bisa memaksa WNI untuk dievakuasi. Judha pun mengharapkan WNI yang memilih tidak dievakuasi memahami konsekuensi ataupun risiko yang dapat terjadi.

“Jangan tunggu sampai situasi memburuk,” ucap Judha, menegaskan.

Direktur PWNI Kemlu pun memastikan bahwa biaya proses pemulangan WNI ke Tanah Air sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Selain itu, Judha meminta WNI untuk juga mematuhi anjuran menunda kepergian ke wilayah-wilayah yang situasi keamanannya rentan, seperti Israel, Iran, dan Lebanon.

Pasalnya, Kemlu RI mendapati masih ada sejumlah WNI yang pergi ke Israel untuk berziarah. Karena tiba di Israel dari negara ketiga, sebagian besar WNI yang masuk ke wilayah tersebut pun tak terdata, ucap dia.

“Kami sangat mengimbau agar WNI dapat menunda keberangkatan hingga situasi kembali aman,” kata Judha.

Hingga saat ini, KBRI Beirut menetapkan seluruh kawasan Israel dan Lebanon dalam kondisi Siaga I, tingkat keamanan tertinggi, akibat eskalasi ketegangan kawasan. KBRI pun siap menjalankan rencana cadangan untuk mengevakuasi WNI yang menetap di negara tersebut.

Baca juga: Kantor PBB khawatirkan serangan Israel tingkatkan eskalasi di Lebanon
Baca juga: Warga Eropa diimbau tinggalkan Lebanon imbas ketegangan regional
Baca juga: Hizbullah serang Nahariya, klaim berhasil tewaskan tentara Israel


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024