peserta diajak untuk berkeliling melalui dunia maya pariwisata di Indonesia dan berinteraksi dengan para penutur bahasa Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Duta Bahasa DKI Jakarta menghadirkan program belajar interaktif dan aktual kepada penutur asing atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) guna mengenalkan dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai daya tarik di mancanegara.
Program ini dinamai Temu Handai yang merupakan ruang eksplorasi bagi penutur asing dengan dimensi pengetahuan, interaksi, dan budaya. Program ini mendorong penutur asing untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia dengan mudah dan menyenangkan.
"Sehingga para pemelajar BIPA bisa mempraktikkan langsung bahasa Indonesia dengan masyarakat lokal,” kata Duta Bahasa DKI Jakarta 2024 Azzahra Nureyna Cintani melalui keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hadirnya program ini juga dilatarbelakangi temuan survei bahwa kurangnya ruang eksplorasi dan implementasi hasil belajar para pemelajar BIPA secara langsung di lapangan.
Program Temu Handai dilaksanakan secara daring dan luring, dengan metode dan target sasaran yang berbeda. Pada Temu Handai daring, Duta Bahasa DKI Jakarta berkolaborasi dengan KBRI Paris, KBRI Berlin, dan berbagai kelas pembelajaran BIPA dari berbagai belahan dunia, seperti Mesir, Afrika Selatan, Jerman, Madagaskar, dan Pakistan.
Pada kegiatan ini, peserta diajak untuk berkeliling melalui dunia maya pariwisata di Indonesia dan berinteraksi dengan para penutur bahasa Indonesia.
Temu Handai luring terakhir diadakan di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki pada 4 Agustus 2024. Acara ini melibatkan penaja, yakni Jungwok Blue Ocean dan berbagai mitra kolaborasi, di antaranya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta, Perpustakaan Jakarta, dan pihak dari PDS H.B. Jassin.
Para peserta dalam kegiatan itu mendapatkan misi untuk berbelanja bahan-bahan es podeng di Pasar Gondangdia. Mereka berkunjung ke pasar tradisional, mempraktikkan negosiasi dalam bentuk kegiatan jual beli, dan membuat es podeng secara berkelompok.
Widyabasa Ahli Pertama dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Syukron Ramadloni berpendapat program ini merupakan suatu terobosan yang baik.
"Karena sudah melakukan kegiatan secara kokurikuler terhadap pemelajar BIPA dan bisa meningkatkan kemampuan berbicara pemelajar BIPA. Saya berharap kegiatan ini tetap berjalan dan terus berkembang sebagai kegiatan Temu Handai, temu-nya para pemelajar BIPA,” ujar dia.
Baca juga: Jumlah usaha pariwisata buka potensi kota sebagai destinasi MICE
Baca juga: Pemkot bersama Kepolisian bahas sanksi kontes kecantikan transgender
Baca juga: Belanja MICE pada 2024 diperkirakan naik 12-17 persen
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024