Pasca-keluarnya mandat dari Megawati terkait pencalonan presiden Joko Widodo langsung berdampak pada lonjakan transaksi yang cukup atraktif,"
Semarang (ANTARA News) - Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Semarang Cahyanto Kristiadi mengatakan pencalonan Jokowi sebagai presiden berdampak pada kenaikan transaksi saham di Semarang karena banyak investor yang tertarik mengikuti perkembangan politik dalam negeri.
"Pasca-keluarnya mandat dari Megawati terkait pencalonan presiden Joko Widodo langsung berdampak pada lonjakan transaksi yang cukup atraktif," ujarnya di Semarang, Rabu.
Secara nasional nilai transaksi rata-rata dikisaran Rp5 triliun-Rp6 triliun perhari, sejak pencalonan tersebut transaksi melonjak hingga mencapai angka Rp16 triliun dalam satu hari.
Menurutnya, kondisi tersebut juga terjadi di Semarang meskipun saat ini belum ada angka pasti namun diprediksikan ada kenaikan transaksi sebesar 20 persen--25 persen.
"Kalau untuk angka pasti baru diketahui nanti saat akhir bulan, biasanya per bulan nilai dari transaksi Rp700 miliar--Rp800 miliar dari 15 sekuritas dari 26 sekuritas yang ada di Semarang," kata dia.
Ia memprediksikan akan ada kenaikan transaksi saat pelaksanaan Pemilu pada pertengahan tahun ini, kenaikan transaksi secara keseluruhan sekitar 25 persen.
Cahyo juga optimistis jumlah investor saham di Semarang pada tahun ini akan tumbuh pesat, bila tahun lalu meningkat sebesar 42 persen atau setara dengan 3000 menjadi 8000 orang maka tahun ini kemungkinan pertumbuhannya akan semakin besar.
"Karena pada Februari kemarin saja sudah ada tambahan sekitar 1.000 investor, jadi sekarang total mencapai 9.000 orang," katanya.
Pihaknya mengatakan untuk terus meningkatkan jumlah investor, Bursa Efek Indonesia Semarang terus melakukan sosialisasi kepada seluruh segmen masyarakat.
"Kalau sekarang masih banyak investor yang lebih memilih untuk menunggu dan melihat kondisi perekonomian Indonesia dulu, tapi dengan berkurangnya jumlah lembar dalam satu lot kami optimis transaksi tahun ini akan meningkat cukup signifikan," tukasnya.
(KR-AWA/H015)
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014