Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan dari Pelaksana Menteri Luar Negeri Sudan Hussein Awad Ali Mohammed di Istana Kepresidenan Jakarta untuk mendengar laporan terkini situasi konflik di Sudan.

"Dalam kunjungan kehormatan tadi, acting(pemangku) Menteri Luar Negeri Sudan telah menyampaikan surat dari Presiden Sudan yang isinya antara lain mengupdate situasi saat ini di Sudan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Retno yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan Sudan sampai saat ini masih belum stabil karena masih adanya konflik.

Selain itu, kara Retno, sudah cukup lama rakyat Sudan tidak menikmati stabilitas di dalam negeri karena adanya konflik yang terjadi terus menerus.

"Dan saya tidak ingin masuk ke dalam konflik internal mereka, mengingat ini adalah masalah domestik mereka," katanya.

Dikatakan Retno, konflik yang sedang melanda Sudan memberi dampak terutama terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya.

Berdasarkan data The United Nations Regional Office for Central Africa (UNOCA) per Juli 2024, kata Retno, lebih dari 25,6 juta orang Sudan atau setara 53 persen lebih memerlukan bantuan kemanusiaan.

Dikatakan Retno, jumlah orang yang mengungsi ke luar wilayah Sudan sudah mencapai 4 juta jiwa. Selain itu, Sudan pada saat ini juga menghadapi berbagai tantangan kesehatan antara lain penanganan Monkeypox, DBD, malaria dan malnutrisi.

Dalam pertemuan tersebut, kata Retno, Hussein Awad Ali Mohammed yang mewakili Presiden Sudan juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan kemanusiaan yang sudah disampaikan oleh Indonesia untuk rakyat Sudan.

Menurut Retno, hingga saat ini Indonesia telah mengirim bantuan kemanusiaan total 22,4 ton peralatan medis untuk rakyat Sudan.

"Dari sisi warga negara Indonesia, kami sudah mengevakuasi hampir semua warga negara kita yang ada di Sudan," ujarnya.
Baca juga: Kemenlu evakuasi 926 WNI dari wilayah Sudan
Baca juga: FAO serukan tindakan mendesak untuk atasi kelaparan di Darfur, Sudan
Baca juga: PBB: Hampir 26 juta orang di Sudan alami kelaparan akut

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024