Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar menguat terhadap yen dan euro di Asia pada Rabu, karena investor fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS terbaru, yang pertama di bawah ketua baru Janet Yellen.
Ada harapan Yellen akan memberikan beberapa petunjuk tentang rencana bank untuk suku bunga setelah kesimpulan dari pertemuan pada sore nanti waktu setempat.
Para analis mengatakan dolar dan euro didukung oleh meredanya kekhawatiran krisis di Krimea.
Dalam perdagangan sore di Tokyo, dolar dibeli 101,51 yen, naik dari 101,42 yen di New York pada Selasa.
Euro diambil 1,3919 dolar dan 141,28 yen dibandingkan dengan 1,3932 dolar dan 141,29 yen.
Yen nyaris tidak bergerak setelah data resmi menunjukkan Jepang mengalami defisit perdagangan untuk bulan ke-20 pada Februari, meskipun kekurangan itu jauh di bawah rekor kekurangan yang dialami pada Januari.
Presiden Vladimir Putin pada Selasa menandatangani perjanjian mengklaim wilayah Laut Hitam Krimea sebagai wilayah Rusia, ketika Ukraina memperingatkan pertikaian telah memasuki "tahap militer " setelah tentara tewas di kedua pihak.
Barat mengecam tindakan Moskow sebagai "perampasan wilayah".
Namun Australian National Bank (NAB) mengatakan : "Dalam pidato panjang kepada Parlemen Rusia, Putin mengindikasikan dia tidak berusaha memisahkan Ukraina, menenangkan kekhawatiran pasar (untuk saat ini) bahwa krisis akan meningkat lebih lanjut.
"Ini memberi kesempatan investor untuk mulai fokus pada (Fed) pertemuan malam ini."
Sementara analis memperkirakan pemotongan lebih lanjut dalam program stimulus bank karena ekonomi meningkat, perhatian akan berada pada konferensi pers Yellen setelah pertemuan.
"Janet Yellen akan mengambil tugas pertamanya ... dalam pertemuan sebagai ketua baru Fed, dengan pasar secara luas memperkirakan Fed untuk mengurangi stimulusnya lebih lanjut sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 55 miliar dolar AS per bulan," kata NAB.
"Tetapi yang lebih penting sinyal yang akan dia berikan pada konferensi persnya setelah itu -- khususnya setiap perubahan pada petunjuk Fed ke depan, karena tingkat pengangguran terus mendekati batas 6,5 persen."
The Fed mengatakan saat meluncurkan stimulusnya bahwa pihaknya juga akan mempertahankan tingkat suku bunga di tingkat ultra rendah sampai pengangguran turun di bawah 6,5 persen.
Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya.
Unit AS naik menjadi 61,08 rupee India dari 60,92 rupee pada Selasa, menjadi 44,86 peso Filipina dari 44,64 peso dan menjadi 1.070,65 won Korea Selatan dari 1.067,83 won.
Greenback juga menguat menjadi 1,2653 dolar Singapura dari 1,2647 dolar Singapura dan menjadi 11.345,00 rupiah Indonesia dari 11.282,30 rupiah, sementara itu melemah menjadi 32,14 baht Thailand dari 32.16 baht.
Dolar Australia menguat menjadi 91,15 sen AS dari 90,81 sen. Yuan China diambil 16,34 yen terhadap 16,43 yen, demikian AFP melaporkan.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014