Tim SAR gabungan yang dilibatkan, SAR TPI sebanyak delaoan orang, Pos SAR Batam delaoan orang, Polair Polda Kepri lima orang, Bakamla tiga orang, dan nelayan 20 orangBatam (ANTARA) -
Sebanyak 44 personel gabungan dilibatkan dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) hari ketiga terhadap nelayan Nongsa yang tenggelam di Perairan Pulau Putri, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
"Tim SAR gabungan yang dilibatkan, SAR TPI sebanyak delaoan orang, Pos SAR Batam delaoan orang, Polair Polda Kepri lima orang, Bakamla tiga orang, dan nelayan 20 orang," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli dikonfirmasi di Batam, Jumat.
Pada hari ketiga operasi SAR ini, kata Fazzli, dimulai dari pukul 07.30 WIB dan diawali dengan pengarahan kepada seluruh personel SAR yang terlibat.
Personel dibagi dalam tiga Search and Rescue Unit (SRU) dengan pembagian tugas, SRU I melakukan penyisiran permukaan menggunakan RIB Pos SAR Batam dengan POB lima orang.
Baca juga: SAR akan lanjutkan pencarian nelayan tenggelam di Pulau Putri
Baca juga: SAR akan lanjutkan pencarian nelayan tenggelam di Pulau Putri
"SRU I melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Putri hingga perbatasan Laut Singapura dengan luas area penyisiran 33 NM untuk sorti 1," katanya.
Kemudian SRU II menggunakan Speed Boat (SB) Polair Polda Kepri siaga untuk sorti 2. Selanjutnya SRU III tim darat melaksanakan penyisiran pesisir dan didukung pesawat tanpa awak (drone) thermal dengan luas area jelajah 700-1.00 meter, ketinggian 50-60 meter.
"Dilakukan 2 atau 3 sorti dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca," katanya.
Sementara itu di pos SAR Ocarina sudah disiapkan tandu, alat stabilitas, dan kantong mayat. Rencana, kata dia, jika korban ditemukan akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri.
Baca juga: Basarnas Kendari kerahkan tim cari nelayan yang tenggelam di Lutim
Baca juga: Basarnas Kendari kerahkan tim cari nelayan yang tenggelam di Lutim
Adapun pencarian terhadap korban tenggelam mengalami kendala dari sisi cuaca. "Cuaca hari Jumat ini terjadi hujan ringan. Angin dari arah barat daya menuju timur laut dengan kecepatan 4-16 km per jam," katanya.
Peristiwa kecelakaan laut tersebut terjadi pada Rabu (7/8) di Perairan Pulau Putri, Nongsa, Kota Batam. Kapal milik korban sudah ditemukan Rabu (7/8), namun korban Asril (62), hingga kini belum ditemukan.
Kondisi kapal mengalami rusak bagian sisi atas lambung kapal. Menurut nelayan kapal itu rusak karena ditabrak oleh kapal yang lebih besar.
Baca juga: Nelayan Natuna diingatkan pakai GPS agar tak masuk wilayah negara lain
Baca juga: Nelayan Natuna diingatkan pakai GPS agar tak masuk wilayah negara lain
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024