Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya menduga tersangka Brigadir Susanto menembak Kepala Pelayanan Masyarakat (Kayanma) Ajun Komisaris Besar Polisi Pamudji dari jarak jauh.
"Karena tidak ditemukan jelaga (sisa pembakaran mesiu) pada tubuh korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta, Rabu.
Heru mengatakan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menemukan jelaga pada tangan Brigadir Susanto.
Hal tersebut yang menjadi dasar penyidik kepolisian menetapkan Brigadir Susanto sebagai tersangka penembakan AKBP Pamudji.
Heru belum mengungkapkan motif penembakan terhadap AKBP Pamudji karena proses penyelidikan masih berlangsung.
"Mengenai motif sampai saat ini masih didalami," tutur Heru.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto menyatakan hingga saat ini tersangka Brigadir Susanto belum mengakui perbuatannya.
Namun, penyidik kepolisian menemukan alat bukti yang cukup untuk menetapkan Brigadir Susanto sebagai tersangka penembakan AKBP Pamudji.
Hasil otopsi menunjukkan AKBP Pamudji mengalami luka tembak pada arah pelipis kiri ke pelipis kanan tepatnya di atas telinga dengan kemiringan 10 - 15 derajat.
Sebelumnya, AKBP Pamudji ditemukan tewas dengan kondisi luka tembak pada bagian kepala di Ruang Piket Yanma Polda Metro Jaya Selasa (18/3) sekitar pukul 21.30 WIB.
Saat itu, Brigadir Susanto keluar ruang piket seraya mengatakan Kayanma (Pamudji) bunuh diri.
(T014/R010)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014