Jakarta (ANTARA) - Danone Indonesia berkolaborasi dengan tujuh forum Daerah Aliran Sungai (DAS), yakni Cisadane, Cicatih, Cibeleng, Pusur, Rejoso, Pandaan, dan Ayung, untuk memperkuat pelestarian dan tata kelola sumber daya air secara terpadu dari hulu hingga hilir.

CEO Danone Indonesia Laurent Boissier mengatakan dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat, bahwa upaya tersebut merupakan langkah pihaknya untuk memberikan dampak positif terhadap ekosistem perairan dengan mengembalikan lebih banyak air daripada yang digunakan perusahaan untuk proses produksi.

Ia menyatakan bahwa pihaknya percaya pertumbuhan bisnis tanpa keberlanjutan lingkungan tidak memiliki masa depan, dan keberlanjutan lingkungan tanpa pertumbuhan bisnis tidak dapat memberikan kontribusi yang optimal.

Baca juga: KLHK kuatkan peran generasi muda dalam upaya konservasi air

“Oleh karena itu, perusahaan akan selalu berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Forum DAS tersebut dibentuk melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, masyarakat setempat, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, serta pelaku sektor swasta lainnya.

Selain membentuk forum DAS tersebut, Laurent menuturkan bahwa pihaknya juga mengimplementasikan Kebijakan Air Danone dalam upaya pelestarian sumber daya air.

Baca juga: Bappenas soroti solusi berbasis alam untuk pelestarian sumber air

Program tersebut berfokus pada tiga pilar utama, yakni melindungi sumber daya air dan lingkungan, mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi, serta menyediakan akses air bersih dan sanitasi melalui program WASH (Akses Air, Sanitasi, dan Hidrasi).

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengimplementasikan gerakan #BijakBerplastik yang berfokus pada pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

Melalui gerakan tersebut, Danone Indonesia bersama seluruh mitra mampu mengumpulkan hingga 22 ribu ton sampah plastik setiap tahun.

Baca juga: Dewan Air Dunia minta masyarakat praktikan teknologi pelestarian air

Berdasarkan kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), gerakan tersebut membantu menurunkan jumlah sampah yang tetap berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebesar 14 persen serta mengurangi volume sampah yang berakhir di ekosistem laut dan meningkatkan sampah daur ulang sebesar 17 persen.

Laurent menyatakan bahwa pihaknya juga berupaya untuk menjaga lingkungan dengan mengembangkan berbagai produk ramah lingkungan. Inovasi tersebut didukung oleh dua pusat canggih berstandar internasional di dalam negeri serta akses terhadap jaringan global dan kapabilitas berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

“Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan keberlanjutan lingkungan," imbuhnya.

Baca juga: Edukasi pelestarian air bersih dinilai penting bagi pelajar

Baca juga: Pendidikan melestarikan air bersih harus diajarkan sejak dini


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024