Jakarta (ANTARA) - Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyatakan bangga atas capaian atlet angkat besi Rizki Juniansyah yang mencetak rekor baru Olimpiade.

Rizki mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade dalam penampilannya di kelas 73 kg putra dengan total angkatan 354 kg.

Lifter berusia 21 tahun asal Serang, Banten, itu juga mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg.

"Selamat @rjuniansyah_ Luar biasaa, emas dan rekor Olimpiade! Bangga banget!" tulis Erick lewat akun media sosialnya yang mengunggah video singkat momen kesuksesan Rizki, Jumat.

Di awal, Rizki gagal di angkatan snatch pertama dengan berat beban 155 kg. Namun, pada percobaan kedua, Rizki berhasil mengangkat beban yang sama. Pada kesempatan snatch terakhir, ia mencoba mengangkat 162 kg tetapi gagal.

Pada clean and jerk, Rizki mulus di angkatan pertama 191 kg. Ia kemudian menaikkan beban angkatannya menjadi 199 kg di angkatan kedua yang menjadi rekor Olimpiade. Total Angkatan Rizki 354 kg.

Lawan berat Rizki dari China Shi Zhiyong justru gagal di tiga angkatan clean and jerk. Wakil China yang juga merupakan peraih dua kali medali emas Olimpiade itu gagal mengangkat beban 191 kg.

Medali perak di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg direbut lifter Weeraphon Wichuma (Thailand) dengan total Angkatan 346 kg dan perunggu dibawa pulang Bozhidar Andreev (Bulgaria) 344 kg.

Perolehan medali emas yang ditorehkan Rizki menambah koleksi medali bagi Indonesia menjadi dua medali emas. Satu emas sebelumnya disabet atlet panjat tebing Veddriq Leonardo, serta satu perunggu yang ditorehkan atlet bulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung.

Baca juga: Rizki Juniansyah tambah emas untuk Indonesia pada Olimpiade Paris
Baca juga: Rizki Juniansyah menangis, akui emosional catat sejarah Olimpiade
Baca juga: Kado indah Veddriq Leonardo untuk terawatnya tradisi emas Olimpiade

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024