Washington (ANTARA) - Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada Kamis (8/8) kedatangan jet tempur F-22 ke wilayah operasi mereka saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.

CENTCOM mengatakan bahwa F-22 Raptor adalah "bagian dari perubahan postur pasukan AS di kawasan tersebut untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau proksinya."

Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di Beirut.

Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Iran bersumpah akan memberikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh di Iran.

HIzbullah, kelompok Lebanon, juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

AS mengatakan tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh dan mendesak Iran dan Israel untuk tidak "menambah ketegangan" konflik di wilayah tersebut.

Washington juga mengatakan siap melindungi Israel dari serangan Iran dan mengumumkan pada Jumat bahwa mereka akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah.

Peningkatan ketegangan terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 39.600 warga Palestina menyusul serangan pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan 1.139 warga Israel.

Sumber: Anadolu
Baca juga: AS kirim jet tempur serta kapal perang tambahan ke Timur Tengah
Baca juga: Pemerintah Biden desak Kongres AS setujui penjualan jet F-15 ke Israel
Baca juga: AS akan pasok Israel dengan jet-jet tempur di tengah perang Gaza

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024