Kado istimewa

Medali emas pertama Indonesia dari cabang non bulu tangkis yang dipersembahkan Veddriq itu sendiri sungguh indah, dan istimewa oleh fakta bahwa sebelum itu kontingen Merah Putih nyaris mengulangi pencapaian Olimpiade London 2012 ketika pulang tanpa medali emas.

Padahal dalam tujuh dari delapan Olimpiade sebelum Paris 2024, Indonesia selalu mendapatkan medali emas, yang semuanya mengalir dari bulu tangkis.

Atlet panjat tebing putra Indonesia peraih medali emas Veddriq Leonardo (tengah) berfoto bersama atlet China peraih medali perak Wu Peng (kiri) dan atlet Amerika Serikat peraih medali perunggu Sam Watson seusai penyerahan medali final nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A

Tahun ini, seperti di London 2012, tak ada sumbangan medali emas dari bulu tangkis.

Puji syukur, ketiadaan emas dari bulu tangkis dengan elok ditutup oleh sukses besar Veddriq dalam merebut medali emas Olimpiade pertama dari speed putra.

Veddriq pun menjadi Olimpian ke-14 yang mempersembahkan medali emas kepada Indonesia.

Atlet pertama dan kedua Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade adalah Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma pada Olimpiade Barcelona 1992, sedangkan ganda putri Greysia Poli/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi dua atlet terakhir yang mempersembahkan medali emas Olimpiade sebelum Paris 2024.

Sukses emas Veddriq ini juga membuat Indonesia menandingi Thailand dan Filipina sebagai negara-negara Asia Tenggara yang memperoleh medali emas Olimpiade dari lebih dari satu cabang olahraga.

Sumbangan emas dari atlet asal Pontianak berusia 27 tahun yang malang melintang di berbagai puncak kompetisi panjat tebing dunia itu, juga sangat melegakan, karena terjadi ketika Indonesia untuk pertama kali dikangkangi Filipina dalam daftar perolehan medali, dengan dua emas dan dua perunggu.

Indonesia sendiri masih berpeluang menambah medali OIimpiade Paris 2024 dari Rizki Juniansyah dan Nurul Akmal pada cabang angkat besi.

Sukses emas Veddriq, ditambah perjuangan heroik lifter kawakan Eko Yuli Irawan yang menjadi senior mereka, mungkin saja mengilhami dan memotivasi kedua atlet angkat besi itu untuk berhasil dalam kelas 73kg putra dan kelas +81 kg putri.

Tapi untuk saat ini, mari nikmati momen indah mengenai bertahannya tradisi emas Olimpiade, dan pupusnya skenario buruk 2012 ketika "Indonesia Raya" gagal berkumandang di arena Olimpiade.

Tak pelak lagi, medali emas dari Veddriq Leonardo sungguh kado yang indah nan mahal untuk Indonesia dan juga bingkisan agung untuk HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79.


Baca juga: Presiden sebut Veddriq Leonardo atlet kebanggaan bangsa
Baca juga: Menkominfo: Emas Veddriq untuk Indonesia jadi kebanggaan masyarakat
Baca juga: Ibunda Veddriq ungkap putranya memang teguh pendirian

Copyright © ANTARA 2024