Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta memeriksa Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dua siswa sebuah SMK di Kalideres, Jakarta Barat.
Dua siswa tersebut terindikasi memiliki KJP Plus dari lima siswa yang terlibat kekerasan, yakni melukai tangan seorang siswa sekolah lainnya di wilayah Kalideres pada Senin (5/8) lalu.
"Untuk KJP kita sudah melaporkan ke P4OP nama-nama yang terindikasi sambil menunggu keputusan kepolisian. Artinya sedang proses di P4OP," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Jakarta Barat, Diding Wahyudin saat dihubungi di Jakarta pada Kamis.
Yang sedang proses yang masuk KJP Plus ada dua. "Yang ada di daftar KJP ada dua orang," katanya.
Namun, Diding belum dapat memastikan bahwa seorang siswa (pelaku utama) yang melukai korban menggunakan mistar besi termasuk dalam dua siswa yang masuk daftar KJP Plus tersebut.
"Masih kita pastikan lagi ya info dari P4OP. Intinya tadi ada dua dalam daftar dari lima siswa itu. Besok kita 'update' lagi," kata Diding.
Baca juga: Sudindik selidiki kasus pelajar yang lukai pelajar lain di Kalideres
Hingga kini, siswa pelaku utama masih diperiksa oleh Polsek Kalideres. Diding memastikan KJP Plus siswa bersangkutan akan dicabut jika memang terdaftar sebagai penerima KJP Plus dan juga terbukti bersalah.
"Pasti dicabut kalau sudah terbukti. Bahwa itu adalah sesuai dengan aturannya, kita pasti ambil dan memang nanti misalnya ini pelakunya sudah jelas sesuai dengan hasil dari polsek itu sudah, kan sedang diproses," kata Diding.
Polisi telah menangkap seorang pelajar berinisial GP yang melukai seorang pelajar berinisial RA menggunakan mistar besi.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Tanjung Pura 2 RT 03/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/8) sekitar pukul 14.45 WIB.
"Setelah kami terima informasi terkait bentrokan pelajar tersebut, kami langsung bergerak cepat untuk mencari pelajar yang melakukan penganiayaan," kata Kapolsek Kalideres, Kompol Abdul Jana di Jakarta pada Selasa (6/8).
Baca juga: Disdik DKI hentikan KJP siswa yang terjerat judi daring
Dalam rekaman video berdurasi 3 menit 59 detik, terlihat seorang pelajar melakukan kekerasan menggunakan mistar besi saat berpapasan dengan pelajar lain yang mengendarai sepeda motor.
"Jadi pada hari Senin, 5 Agustus 2024 sekitar pukul 14.45 WIB, korban pulang sekolah mengendarai sepeda motor berbonceng tiga," kata Abdul.
Kemudian, di tengah perjalanan, korban dari SMK Negeri di Kalideres itu berpapasan dengan segerombolan pelajar dari SMK PGRI yang juga mengendarai sepeda motor.
"Salah satu pelajar tersebut melakukan sabetan dengan penggaris besi atau mistar berukuran sekitar 50 sentimeter (cm), mengenai jari tangan korban hingga terluka," kata Abdul.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024