Sana`a (ANTARA News) - Wakil Al-Maraji Al-Ulya (semacam Majelis Ulama) Kuwait, Mohamed Al-Mahri, dan astronom negeri itu, Adil Hassan Al-Sa`doun, sepakat,bahwa awal puasa tahun ini jatuh pada hari Minggu (24/9). Menurut Al-Sa`doun, pada hari Jum`at (22/9) akan terjadi gerhana matahari sekitar pukul 15.00, sehingga mustahil untuk melihat hilal (bulan sabit baru) di tempat manapun di belahan dunia pada malam harinya. Pendapat Al-Mahri tidak jauh berbeda seperti siaran pers yang disampaikan ke sejumlah media setempat bahwa gerhana akan terjadi sekitar pukul 14.45, sehingga mustahil melihat hilal pada malam harinya. "Dengan demikian malam 22 September sudah pasti belum masuk bulan Ramadhan. Dengan demikian pada 23 September masih termasuk bulan Sya`ban," katanya. Sebagaimana diketahui peralihan hari dalam perhitungan kalender bulan (lunar) adalah dimulai selepas matahari terbenam (Maghrib). Dengan demikian, pada malam 22 September untuk perhitungan kalender bulan sudah masuk 23 September yang masih dalam hitungan bulan Sya`ban. (*)

Copyright © ANTARA 2006