peningkatan produksi padi dalam lima bulan ke depan dengan syarat pompa yang sudah diterima masing-masing daerah langsung difungsikan untuk menggarap lahan baru

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta kepada seluruh pemerintah daerah yang telah menerima bantuan pompa air dalam program pompanisasi, agar mengoptimalkan pemasangannya sehingga produksi padi bisa naik.

"Tercapainya peningkatan produksi padi dalam lima bulan ke depan dengan syarat pompa yang sudah diterima masing-masing daerah langsung difungsikan untuk menggarap lahan baru," kata Wamentan Sudaryono dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia optimistis produksi padi naik dalam lima bulan ke depan seusai optimasi pompanisasi dalam perluasan areal tanam guna menyiapkan kebutuhan pangan dalam negeri dan mengatasi pertanian dari kekeringan panjang.

"Dari data yang kami himpun, kalau semua konsisten dengan tugas kita masing-masing, menjalankan arahan Pak Mentan (Andi Amran Sulaiman), pompa yang sudah terdistribusi langsung dimanfaatkan maka kita optimistis lima bulan ke depan produksi kita akan naik," ujarnya.

Wamentan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Perluasan Areal Tanam (PAT) di wilayah Jawa Barat dengan menghadiri rapat koordinasi PAT, Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh di Graha Manggala Siliwangi, Bandung.

Selain di Jawa Barat, Wamentan juga mengunjungi Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memastikan program PAT berjalan sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

Ia mengungkapkan, pihaknya melakukan kunjungan guna memastikan pompanisasi sebagai pendukung PAT terpasang dan berfungsi dengan baik.

Lebih lanjut, Wamentan mengatakan kehadiran di berbagai sentra produksi padi juga untuk memastikan kebutuhan beras nasional aman sampai akhir tahun dengan terus mengakselerasi pertanaman.

"Urusan pangan ini urusan penting dan genting. Dan kita ketahui bersama bahwa Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah lumbung beras nasional. Jadi di mana pun ada sumber air dan lahan yang belum dioptimalkan segera laporkan," kata Wamentan.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan bahwa daerahnya merupakan salah satu lumbung padi nasional.

"Tahun 2022 produksi kami 9,3 juta ton gabah kering-giling, tahun 2023 turun menjadi 9,1 juta ton dan tahun ini target kami 11 juta ton," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bey Machmudin menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas bantuan pompanisasi yang sudah diterima pihaknya.

"Ada 7.033 unit pompa, kepada kelompok tani dan brigade dan telah dimanfaatkan sebesar 82,62 persen atau sekitar 5.811 unit," imbuhnya.

Pada pertemuan tersebut, Wamentan memberikan apresiasi kepada Babinsa, Unit Kerja dan Dinas Pertanian lingkup Jawa Barat yang memiliki capaian PAT tertinggi. Kategori Babinsa apresiasi diberikan kepada Sertu Suryadi, Babinsa Mekarwangi Ramil 0608-11/ Bojongpicung Kodim Cianjur.

Kemudian untuk kategori unit kerja, dengan capaian PAT 380 hektare diraih oleh UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian Losarang Kabupaten Indramayu. Sedangkan dengan realisasi luas tanam 12.887 hektar pada kategori dinas diraih oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu.

Baca juga: Kementan: Pompanisasi berdampak positif pada produksi padi nasional
Baca juga: Indonesia mengingatkan kesiapsiagaan ASEAN antisipasi krisis pangan
Baca juga: Kementan: Pendistribusian 70 ribu unit pompa air tuntas September

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024