Dengan berbagai inovasi dan strategi yang diterapkan, Bank Mega Syariah terus berkomitmen untuk menjadi pilihan utama masyarakat dalam pembiayaan pemilikan rumah, memberikan solusi yang menguntungkan, dan memudahkan nasabah dalam memiliki rumah impia
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mega Syariah menargerkan pembiayaan rumah hingga Desember tahun ini dapat tumbuh lebih dari 15 persen hingga 20 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengatakan bahwa perseroan menjalankan strategi untuk mencapai target tersebut meliputi pemilihan segmen nasabah yang tepat, percepatan proses layanan, penawaran harga spesial, dan program-program menarik lainnya.

“Dengan berbagai inovasi dan strategi yang diterapkan, Bank Mega Syariah terus berkomitmen untuk menjadi pilihan utama masyarakat dalam pembiayaan pemilikan rumah, memberikan solusi yang menguntungkan, dan memudahkan nasabah dalam memiliki rumah impian mereka,” kata Raksa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Hingga Juli 2024, outstanding pembiayaan rumah Bank Mega Syariah tumbuh 8,16 persen dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Adapun selama tiga tahun terakhir atau 2021 hingga 2023, pembiayaan rumah tumbuh rata-rata 25 persen YoY.

Pembiayaan rumah pada tahun ini menghadapi tantangan, seiring dengan tingginya suku bunga pinjaman yang mempengaruhi akses masyarakat terhadap kredit pemilikan rumah (KPR). Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga menurun, dari 229.000 unit rumah subsidi pada tahun 2023 menjadi hanya 166.000 unit rumah subsidi pada tahun ini.

Raksa menyampaikan, pihaknya tetap optimistis bahwa pembiayaan rumah dapat tumbuh positif hingga akhir tahun. Menurut dia, prospek pembiayaan rumah masih besar. Hal ini didorong oleh minat investasi masyarakat dan tingginya backlog perumahan dibandingkan dengan jumlah kepala keluarga (KK) di Indonesia.

Bank Mega Syariah memiliki produk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) unggulan seperti Flexi Home, yang memungkinkan nasabah untuk membeli rumah maupun apartemen dengan tenor hingga 20 tahun. Di tahun 2024, nasabah dapat menikmati harga spesial, diskon biaya administrasi, dan biaya-biaya yang dapat dipotong dari pencairan.

Bank Mega Syariah juga berkomitmen memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah melalui skema FLPP dengan produk Flexi Sejahtera. Pada Juli 2024, catat perseroan, pembiayaan Flexi Sejahtera meningkat lebih dari 5 persen year to date (ytd) dan telah berkontribusi sekitar lebih dari 12 persen dari total volume pembiayaan rumah secara keseluruhan.

Perseroan mencatat, PPR masih menjadi penopang utama pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah dengan total volume outstanding PPR mencapai lebih dari 61 persen dari total pembiayaan konsumer per Juli 2024.

Pembiayaan tanpa agunan (PTA) berkontribusi lebih dari 19 persen. Sementara kontribusi sisanya berasal dari pembiayaan FLPP, pembiayaan kendaraan bermotor, dan pembiayaan multiguna.

Adapun bisnis konsumer Bank Mega Syariah secara keseluruhan turut didukung oleh beberapa produk baru yang diluncurkan tahun ini, di antaranya Flexi Mitra Mabrur (pembiayaan tanpa agunan untuk jasa pengurusan porsi haji khusus), Flexi Home Benefit Plus (pembiayaan take over rumah dari bank manapun dengan margin kompetitif), dan Flexi Home Extra (pembiayaan refinancing untuk kebutuhan konsumtif halal lainnya dengan agunan rumah).

Baca juga: Bank Mega Syariah catat aset tumbuh 11,48 persen hingga Juni 2024
Baca juga: Sasar "priority banking", Bank Mega Syariah resmikan KCP Kelapa Gading

 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024