Ada oknum tidak bertanggung jawab yang mencatut nama salah seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk kedok penipuan yang dilakukannya,"

Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta minta masyarakat mewaspadai berbagai bentuk penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil, hingga proses promosi dan mutasi pegawai seperti yang terjadi baru-baru ini.

"Ada oknum tidak bertanggung jawab yang mencatut nama salah seorang pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk kedok penipuan yang dilakukannya," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Titik Sulastri di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Titik, oknum tersebut menggunakan nama Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta Kris Sardjono Sutejo dan mengaku bisa membantu proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), promosi dan proses mutasi.

Oknum tersebut akan menghubungi korban melalui telepon atau pesan singkat telepon seluler dan kemudian minta imbalan sejumlah uang melalui transfer.

Titik menegaskan, seluruh proses penerimaan dan pengangkatan CPNS hingga mutasi pegawai dilakukan berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku.

Ia pun minta seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) maupun unit kerja agar mengingatkan seluruh pegawai di instansinya masing-masing agar berhati-hati sehingga tidak menjadi korban penipuan.

Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada korban yang mengirimkan uang ke oknum tersebut. "Jangan mudah tergoda apabila ada oknum yang mengaku bisa membantu promosi jabatan atau mutasi," kata Titik.

Sementara itu, Kris Sardjono menyatakan, tidak pernah menghubungi siapapun terkait proses promosi dan mutasi jabatan.

Nomor telepon yang biasanya digunakan pelaku penipuan, lanjut Kris, juga bukan nomor telepon miliknya dan ia mengaku tidak mengenal nomor telepon tersebut.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan, oknum tersebut banyak menghubungi pegawai yang bertugas di wilayahnya, seperti pegawai kecamatan, kelurahan dan puskesmas.

"Ada juga beberapa tenaga honorer yang dihubungi pelaku. Namun, belum ada satupun yang mengirimkan uang seperti yang diminta," katanya.(*)

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014