Jakarta (ANTARA) -
Main saham atau berinvestasi di pasar saham kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan milenial dan generasi Z (Genz). Namun, banyak calon investor masih mempertanyakan jumlah modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai investasi saham.

Banyak orang tertarik berinvestasi di pasar saham karena potensi keuntungan yang tinggi. Namun, pertanyaan yang kerap muncul yaitu berapa modal minimal yang diperlukan untuk memulai investasi saham?
 
Modal minimal untuk berinvestasi di saham sebenarnya bervariasi, bergantung pada kebijakan setiap perusahaan sekuritas dan jenis saham yang dibeli. Namun, secara umum, dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi di sektor keuangan, modal awal untuk berinvestasi di saham kini semakin terjangkau.
 
Lantas, berapa sebenarnya modal minimal untuk berinvestasi saham? Simak penjelasannya berikut ini:
 
Modal minimal main saham
 
Sebelum memulai berinvestasi saham, penting untuk mengetahui berapa modal minimal yang dibutuhkan. Investasi saham bisa dimulai dengan modal sebesar Rp 100.000, bahkan kurang dari itu. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perhitungan modal yang diperlukan.
 
Selain itu, untuk membeli saham, investor perlu mengetahui bahwa pembelian saham dilakukan dalam satuan lot. Di Bursa Efek Indonesia, satu lot setara dengan 100 lembar saham. Misalnya, jika harga satu saham adalah Rp 1.000, maka untuk membeli satu lot, investor perlu menyiapkan Rp 100.000 (belum termasuk biaya transaksi).
 
Calon investor perlu memperhatikan biaya tambahan seperti biaya transaksi yang dikenakan oleh perusahaan sekuritas, yang meliputi biaya beli dan jual biasanya berkisar antara 0,15 persen hingga 0,35 persen dari nilai transaksi. Selain itu, perlu diperhitungkan juga biaya administrasi dan pajak.
 
Meskipun modal awal yang diperlukan relatif kecil, investor pemula harus berhati-hati dan bijak dalam membuat keputusan investasi. Disarankan untuk memulai dengan nominal kecil dan memilih saham blue chip, yaitu saham dari perusahaan besar dengan kinerja keuangan yang stabil dan lebih aman.
 
Dapat diketahui, modal awal yang diperlukan untuk membeli satu lot saham yang harus dikeluarkan bergantung pada harga saham atau emiten yang ingin dibeli. Semakin tinggi harga per lembar saham, semakin besar pula modal awal yang dibutuhkan.
 
Sebagai contoh, jika harga saham perusahaan A yang ingin Anda beli sebesar Rp500 per lembar, maka modal awal yang perlu Anda siapkan untuk membeli satu lot saham yaitu Rp 50.000. Perhitungan modal ini didasarkan pada rumus berikut:
 
Harga satu lot saham = 100 lembar saham x Rp 500 = Rp 50.000.

Memulai investasi saham tidak memerlukan modal yang besar. Dengan pengetahuan yang memadai dan strategi yang baik, investasi dengan modal kecil pun dapat berkembang menjadi hasil yang besar.
 
Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan pasar agar dapat membuat keputusan investasi secara bijak.
 

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024