menjadikan keberlanjutan sebagai tolak ukur utama dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan pemerintahan

Depok (ANTARA) - UI GreenMetric merilis sepuluh nama kabupaten dan kota paling berkelanjutan di Indonesia versi UI GreenCityMetric Ranking 2024, di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Kampus Depok.

Sepuluh kota dan kabupaten paling berkelanjutan berdasarkan peringkat, yaitu 1) Kota Kediri, 2) Kota Madiun, 3) Kota Blitar, 4) Kota Semarang, 5) Kabupaten Wonogiri, 6) Kota Pariaman, 7) Kota Banjarbaru, 8) Kota Salatiga, 9) Kota Medan, dan 10) Kota Jambi.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D, Sp.OF(K), di Kampus UI Depok, Kamis menyebut bahwa pemeringkatan ini bertujuan untuk melihat transformasi kota/kabupaten di Indonesia dalam hal keberlanjutan.

Ia menjelaskan, pesatnya modernisasi di kota dan kabupaten membawa efisiensi banyak sektor, namun juga mengancam kelangsungan hidup.

Pembangunan dan gaya hidup yang tidak mengindahkan keberlanjutan akan berdampak pada pemanasan global, pencemaran lingkungan, polusi, dan kerusakan ekosistem.

“Untuk itu, sangat perlu bagi kita untuk peduli dan menjadikan keberlanjutan sebagai tolak ukur utama dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan pemerintahan,” ujarnya.

Baca juga: UI dan Universiti Kebangsaan Malaysia bahas Strategi UI GreenMetric
Baca juga: UI inisiasi kuliah daring global pertama tentang "greenmetric"

Pemeringkatan UI GreenCityMetric didasarkan pada enam indikator, yakni penataan ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong/governance.

UI GreenMetric menilai 20 kabupaten dan 44 kota dari 23 Provinsi di Indonesia. Tahun ini, ada 12 kabupaten/kota baru yang bergabung dalam pemeringkatan tersebut.

Pada tahun ketiga pelaksanaan UI GreenCityMetric, UI GreenMetric juga merilis enam kota/kabupaten dengan capaian skor tertinggi pada masing-masing indikator. Kota Semarang unggul di bidang penataan ruang dan infrastruktur.

Kabupaten Wonogiri terbaik untuk indikator energi dan perubahan iklim. Kota Parepare terbaik dalam tata kelola limbah. Kabupaten Barito Utara yang paling berkelanjutan untuk tata kelola air. Kota Kediri unggul pada akses dan mobilitas. Sementara, Kota Madiun terbaik di bidang tata pamong.

Tahun ini, penghargaan juga diberikan kepada Kota Magelang karena memiliki peningkatan kinerja keberlanjutan terbaik; dan Kabupaten Trenggalek sebagai peserta baru terbaik.

Baca juga: UNS dorong perguruan tinggi tingkatkan pengelolaan kampus hijau
Baca juga: Wageningen University raih kampus terhijau dunia

Kepala UI GreenMetric, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari M.M., M.Sc., mengatakan bahwa tahun ini, UI GreenCityMetric menambahkan indikator baru terkait penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di setiap kategori UI GreenCityMetric.

Tujuannya adalah untuk mendorong penggunaan teknologi dalam mendukung program keberlanjutan di masing-masing daerah.

Dirjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Sc. mengatakan, studi menunjukkan bahwa kota-kota yang berkolaborasi dengan institusi akademik mengalami peningkatan efisiensi dalam penerapan kebijakan keberlanjutan hingga 25 persen.

Data dari Global Green Economy Index tahun 2023 juga menunjukkan bahwa kota-kota yang berkomitmen pada keberlanjutan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi dan juga daya tarik investasi yang lebih besar.

"Banyak hal-hal yang mungkin menjadi benefit bagi kota-kota yang telah mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) ini dan turut berpartisipasi dalam pemeringkatan UI GreenMetric,” ujar Haris.

Baca juga: Universitas Indonesia raih kampus paling berkelanjutan se-Asia
Baca juga: UI pertahankan posisi pertama versi UI GreenMetric 2023

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024