mahasiswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk berolahraga

Depok (ANTARA) - Klinik Satelit Makara Universitas Indonesia (UI) melakukan tindakan preventif berupa pemeriksaan kesehatan dan edukasi kepada para mahasiswa baru untuk mencegah peningkatan obesitas di kalangan mahasiswa.

Kepala Klinik Satelit UI, Dr dr Dhanasari Vidiawati Sanyoto di Kampus UI Depok, Kamis mengatakan bahwa edukasi ini penting dilakukan karena banyak remaja atau mahasiswa yang belum menyadari bahwa obesitas menimbulkan masalah di masa depan.

“Obesitas memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, obesitas menimbulkan gangguan sistem gerak, khususnya kaki dan lutut, karena menopang beban yang berlebih. Sementara, untuk jangka panjang, obesitas menyebabkan penyakit serius, seperti diabetes melitus, stroke, dan penyakit jantung,” ujarnya.

Menurut Dhana, ada dua penyebab utama terjadinya obesitas pada remaja, yakni rendahnya aktivitas fisik dan pola makan tidak seimbang.

Sedikitnya aktivitas fisik menyebabkan rendahnya proses metabolisme tubuh. Sementara asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.

Oleh karena itu, Dhana mengimbau mahasiswa untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga sesuai dengan minat masing-masing.

“Berbeda dengan pendidikan di Sekolah Menengah Atas, olahraga tidak masuk mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Untuk itu, mahasiswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk berolahraga," katanya.

Baca juga: Obesitas jadi ancaman serius remaja Indonesia
Baca juga: PERSAGI: Edukasi tentang obesitas perlu sejalan dengan kontrol GGL

Di UI, menurut Dhana, fasilitas olahraga sangat lengkap, ditambah lingkungan kampus yang sangat mendukung untuk melakukan aktivitas, seperti jalan kaki, berlari, atau bersepeda. "Tentunya fasilitas ini harus bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa,” kata Dhana.

Selain meningkatkan aktivitas fisik, mahasiswa diimbau untuk mengatur pola makan seimbang. Sebelum melakukan aktivitas, mahasiswa diwajibkan untuk sarapan karena seseorang yang melewatkan sarapan cenderung mengalami obesitas.

Selain itu, mereka harus memperhatikan makanan yang dikonsumsinya, termasuk menghindari makanan yang berlemak, tinggi karbohidrat, makanan yang digoreng, serta makanan kemasan yang tinggi gula.

Bagi mahasiswa yang mengalami obesitas, dokter spesialis kedokteran layanan primer (Sp.KKLP) di Klinik Satelit UI memberikan coaching untuk memotivasi mereka agar bisa menurunkan berat badan.

Mahasiswa juga dapat memanfaatkan fasilitas Active Clinic di Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) dan Exercise Clinic di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI yang dikelola oleh dokter spesialis kedokteran olahraga.

Fasilitas tersebut menyediakan layanan kesehatan gratis berupa sarana latihan jasmani untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran para sivitas, serta membantu mahasiswa UI yang memiliki pemasalahan berat badan.

Baca juga: Dokter jelaskan budaya olahraga di Indonesia yang perlu diubah
Baca juga: Menkes: Media penting dalam perubahan persepsi untuk tangani obesitas
Baca juga: Manfaat berolahraga malam hari bagi orang obesitas

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024