Kecenderungan KIM Plus bertarung dengan PDI Perjuangan di Jawa Tengah itu cukup besar.
Jakarta (ANTARA) - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai ada kecenderungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akan bertarung dengan PDI Perjuangan pada Pilkada 2024 di sejumlah daerah.

"Beberapa kemungkinan atau potensi yang cukup kuat Itu KIM Plus mungkin akan bertarung dengan PDI Perjuangan. Misalnya di Sumatera Utara, kemudian di Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara," kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis.

KIM Plus merupakan koalisi partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024 ditambah sejumlah partai yang bergabung untuk berkoalisi pada Pilkada 2024.

Sebelumnya, beberapa partai yang tergabung dalam KIM pada Pemilu 2024 adalah Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Solidaritas Indonesia.

Arya menjelaskan bahwa pertarungan KIM Plus dengan PDI Perjuangan itu dapat terjadi karena terdapat daerah-daerah yang basis utama pemilihnya memilih PDI Perjuangan.

Terlebih, kata dia, PDI Perjuangan juga bisa mencalonkan pasangan kepala daerah karena sudah memenuhi persyaratan perolehan kursi Pemilu 2024 sebanyak 20 persen, seperti di Jateng.

Baca juga: CSIS: Skenario calon tunggal Pilkada Jakarta itu sudah "kebablasan"
Baca juga: CSIS: Prabowo-Gibran perlu rumah transisi dengan fungsi jelas


"Makanya, kemungkinan bahwa akan ada kecenderungan KIM Plus bertarung dengan PDI Perjuangan di Jawa Tengah itu cukup besar karena partai itu mendapatkan 33 dari 120 kursi di Jawa Tengah," jelasnya.

Untuk Pilkada Jawa Timur, dia menjelaskan bahwa PDI Perjuangan kemungkinan menjadi salah satu dari dua atau tiga koalisi yang terbentuk.

"Jawa Timur bisa potensi tiga pasang, tetapi bisa juga dua pasang, kecuali dua pasang bisa terjadi kalau Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan bisa berkoalisi. Jadi, akan bertarung mungkin Khofifah dengan calon yang diusung PKB dan PDI Perjuangan," ujarnya.

Untuk Pilkada Jawa Barat, lanjut dia, PDI Perjuangan masih berpeluang untuk melawan KIM Plus yang akan mengusung mantan Bupati Purwakarta dua periode Dedi Mulyadi.

"Untuk Jawa Barat, kami lihat potensialnya masih terjadi head-to-head. Jadi, karena KIM beberapa waktu lalu telah mendeklarasikan Dedi Mulyadi, kemungkinan besar tentu Dedi Mulyadi akan versus dengan partai-partai lain, bisa PDI Perjuangan atau bisa juga di Jawa Barat dengan PKS," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun CSIS, untuk Pilkada Jateng membutuhkan 24 kursi di DPRD Provinsi berdasarkan hasil Pemilu 2024. Adapun PDI Perjuangan memperoleh 33 kursi.

Untuk Pilkada Jatim dan Jabar membutuhkan 24 kursi juga. Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan meraih 21 kursi di Jatim dan 17 kursi di Jabar.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024