Jakarta (ANTARA) -
Pria asal Pontianak itu mengalahkan wakil China, Wu Peng, dalam final yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Kamis malam WIB.
Dia membukukan waktu 4,75 detik atau 0,02 detik lebih cepat dari lawannya yang mencatat waktu 4,77 detik.
Sebelumnya, Veddriq mengatasi pemain tuan rumah Prancis, Bassa Mawem, dalam perempat final.
Dia menyisihan Mawem yang tak pernah mencatat waktu di dibawa lima detik, dengan membukukan waktu 4,88 detik, sehingga lolos ke babak semifinal.
Baca juga: Vedrriq Leonardo amankan medali emas pertama untuk Indonesia
Dalam babak itu, Veddriq semakin trengginas dengan menuntaskan babak tersebut dengan catatan waktu 4,78 detik untuk mengalahkan lawannya Reza Alipour Shenazandifard dari Iran yang membukukan waktu 4,84 detik.
Hasil itu otomatis membuatnya masuk partai puncak untuk mengalahkan Wu Peng.
Dalam Olimpiade tahun ini Veddriq tampil fantastis. Dia bahkan sempat menyamai rekor dunia yang dibuat atlet asal Amerika Serikat (AS), Samuel Watson, pada April 2024, dengan meraih waktu 4,79 detik dalam kualifikasi babak penyisihan unggulan pada Selasa (6/8).
Meski tidak lama setelah itu, Watson kembali memecahkan rekor dunia dengan waktu 4,75 detik.
Tidak mau kalah, Veddriq untuk kedua kali hampir menyamai rekor dunia atlet asal AS dalam final Olimpiade Paris 2024, sekaligus menggondol emas pertama untuk Indonesia.
Baca juga: Kans Veddriq Leonardo persembahkan medali (emas) kepada Indonesia
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024