Singapura (ANTARA News) - Bank Dunia, Minggu, mengingatkan merebaknya pandemi flu burung akan menimbulkan biaya bagi perekonomian dunia lebih dari 2 triliun dolar AS. "Dalam skenario paling buruk, kami memperkirakan hal ini akan menimbulkan biaya lebih dari satu triliun dolar dan mungkin sampai dua triliun dolar. Ancaman terhadap ekonomi masih tetap nyata dan tetap substansial," kata Jim Adams, Wakil Presiden untuk Asia Timur dan Pasifik dan pimpinan gugus tugas flu burung Bank Dunia, seperti dikutip Kyodo. Merebaknya pandemi tersebut dapat memangkas perekonomian dunia lebih dari 3 persen karena dampaknya terhadap aktivitas perdagangan dan perekonomian, katanya pada jumpa pers di sela pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. "Menurut analisis terbaru berdasarkan model yang kami kembangkan pada perekonomian dunia, pandemik ini akan meningkatkan potensi biaya." Asia akan menjadi kawasan yang paling terkena dampak, dengan 127 dari 144 orang telah meninggal karena flu burung sejak 2003, kata pejabat Bank Dunia lainnya. Komunitas internasiaonal berjanji memberikan donasi 2 miliar dolar kepada negara berkembang, meski dari jumlah itu 1,2 miliar dolar masih berupa komitmen. Bank Dunia juga memberikan bantuan konsultasi dan keuangan yang jumlahnya mencapai 120 juta dolar untuk proyek menanggulangi flu burung di Albania, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Kyrgistan, Laos, Moldavia, Nigeria, Tajikistan, Turki and Vietnam. Pekan lalu, tim dari Bank Dunia mengunjungi Indonesia untuk bekerja sama dengan pemerintah setempat guna menyelesaikan hibah senilai 15 juta dolar untuk memberantas flu burung. (*)
Copyright © ANTARA 2006