Jakarta (ANTARA) - Jamu merupakan minuman tradisional Indonesia yang diolah dengan bahan dasar tanaman alami yang dibuat untuk dikonsumsi dalam upaya meningkatkan atau mengatasi permasalahan kesehatan.

Melansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kata jamu ada yang mengartikan gabungan dari dua kata "Jawa" dan "ngramu" mengandung arti ramuan yang dibuat oleh orang Jawa. Ada juga yang menyebutkan, jamu berasal dari bahasa Jawa Kuno "Djampi" yang berarti metode penyembuhan dengan ramuan herbal.

Jamu dipandang berkhasiat berdasarkan pengalaman dan penuturan secara turun-temurun sejak jaman nenek moyang sebagai obat tradisional. Selain itu, mengolah jamu terbilang cukup mudah dengan hanya mengambil sari dari perasan tanaman herbal atau ditumbuk.

Biasanya, bahan-bahan utama dalam membuat jamu meliputi kunyit, temulawak, lengkuas, jahe, kencur, dan kayu manis. Berikut lima jamu tradisional beserta manfaatnya untuk kesehatan:

1. Kunyit asam
Jamu kunyit asam berbahan dasar kunyit dan asam, memiliki rasa manis disertai asam. Bahan untuk membuat jamu kunyit asem meliputi kunyit dan buah asam dengan tambahan kadang-kadang kedawung, dan air jeruk lemon, gula merah dicampur dengan gula putih dan sedikit garam berfungsi sebagai pemanis.

Jamu ini dikenal memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan nyeri tenggorokan, menyejukkan perut, mempercepat menstruasi, menurunkan tekanan darah.

2. Beras kencur
Jamu beras kencur terbuat dari beras dan kencur, jamu ini memiliki rasa sedikit pedas dan hangat. Di Indonesia jamu beras kencur menjadi salah satu jamu yang banyak disukai masyarakat karena rasanya yang hangat menyegarkan tubuh.

Bahan untuk membuat jamu beras kencur meliputi beras dan kencur ditambah dengan bahan lainnya seperti kedawung, jahe, kapulogo, kunyit, kapur, dan pala. Sebagai pemanis digunakan coklat gula pasir dan gula putih.

Beras kencur berkhasiat untuk meredakan pegal linu, merangsang nafsu makan, digunakan diberbagai masakan tradisional, membantu penurunan kolesterol, peradangan, dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

3. Kunci sirih
Jamu kunci sirih dibuat dari rimpang temu kunci, daun sirih, kunyit, jahe, kencur, kapulaga, kayu manis, asam, serai, dan jeruk nipis yang bercita rasa pahit. Jamu kunci sirih diduga memiliki kandungan senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan dalam mengobati keputihan untuk organ intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, dan menguatkan gigi. Pembuatan jamu kunci suruh dengan cara dihaluskan semua bahan dan dimasak dengan air mendidih.

4. Cabai Jawa
Jamu cabai jawa atau yang biasa juga disebut cabai Puyang/Lempuyang memiliki rasa jamu yang pedas dan kepahit-pahitan. Bahan untuk membuat jamu ini meliputi puyang ditambah dengan seperti temuireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunyit, merica, kedawung, keningar, asam jawa, dan temu kunci. Sebagai pemanis tambahkan gula merah, gula putih dan garam. Pembuatannya dengan cara menumbuk atau memotong cabai, atau mengeringkannya terlebih dahulu, lalu direbus dengan air.

Ramuan jamu ini digunakan sebagai obat mencegah masuk angin, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi perut kembung, tekanan darah rendah, sakit kepala. Jamu ini mengandung tinggi zat besi dan nutrisi yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah dan mencegah anemia.

5. Pahitan
Pahitan merupakan jamu yang mengandung bahan-bahan herbal yang berasa pahit, seperti sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, pule, adas dan atau empon-empon.

Pembuatan jamu ini dengan cara bahan dipotong kecil-kecil dan gerus kasar kemudian rebus bahan yang sudah digerus sampai mendidih hingga air rebusan jamu berwarna agak kehitaman dan mengeluarkan aroma harum pahit dan saring ramuan jamu.

Berdasarkan studi jamu ini dapat digunakan untuk penghilang gatal, biduran, penambah nafsu makan, bau badan, pegal-pegal, mengatasi gangguan sistem pencernaan, dan sakit kepala.

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024