Jakarta (ANTARA News) - Calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra HM Tahir Mahmud mengatakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) belum banyak menunjukkan prestasi selama ini.
"Jokowi baru dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebagai warga Jakarta saya merasa dia belum banyak berprestasi, baru dua tahun menjabat gubernur sekarang malah ingin jadi calon presiden," kata caleg dari daerah pemilihan Jakarta 2 yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri tersebut.
Tahir juga menyoroti keputusan PDIP yang menunjuk Jokowi sebagai capres. Menurutnya hal tersebut tidak sesuai dengan perjanjian Batu Tulis, Bogor, yang dibuat tahun 2004 antara partai Gerindra dan PDIP dimana salah satu butir perjanjian adalah komitmen PDIP mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden di pemilu 2014.
"Megawati sudah mengingkari perjanjian," katanya.
Sebelumnya politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto mengatakan perjanjian Batu Tulis antara Partai Gerindra dan PDIP tidak berlaku ketika pada Pemilu 2009 Megawati Soekarnoputri gagal menjadi presiden.
"Perjanjian itu berlaku kalau Ibu Mega terpilih sebagai presiden. Karena kemudian tidak terpilih, jadi secara moral dan etika, perjanjian itu tidak berlaku lagi," kata Sidarto.
Sidarto meminta agar persoalan perjanjian Batu Tulis tidak dibesar-besarkan. Ia juga menilai Joko Widodo (Jokowi) pantas menerima mandat sebagai bakal capres dari PDIP karena memiliki kapabilitas untuk memimpin negara dan kepercayaan publik yang tinggi.
Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014