Kunjungan ini merupakan program kerja saya untuk melihat langsung kondisi personel maupun peralatan utama (alut) yang dimiliki Basarnas di daerah
Manokwari (ANTARA) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) RI Marsekal Madya TNI Kusworo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Manokwari untuk melihat langsung dan mengecek kesiapsiagaan Basarnas Manokwari, Papua Barat.

Kepala Basarnas didampingi Direktur Operasi Basarnas RI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso di Manokwari, Kamis, meninjau langsung personel dan peralatan Basarnas Manokwari yang dipimpin Yefri Sabaruddin tersebut.

"Kunjungan ini merupakan program kerja saya untuk melihat langsung kondisi personel maupun peralatan utama (alut) yang dimiliki Basarnas di daerah," kata Kusworo usai melakukan pengarahan pada personel Basarnas Manokwari.

Ia mengatakan setiap personel Basarnas dan peralatan yang dimiliki harus dipastikan dalam kondisi terbaik untuk menjaga segala kondisi terburuk yang tiba-tiba dapat terjadi kapanpun dan dimanapun.

Setiap personel Basarnas di daerah juga harus mampu menjaga kompetensi dan kemampuan dalam hal mencari, menolong, menyelamatkan dan melakukan evakuasi baik kecelakaan darat, udara, laut, maupun bencana alam.

Baca juga: Basarnas optimalkan sinergi penyelamatan kecelakaan udara di Indonesia

"Saya yakin kondisi personel dan peralatan di Manokwari dapat terus terjaga, apalagi Basarnas Manokwari baru saja selesai melaksanakan uji pelaksanaan operasi (lakops) SAR pada 31 Juli-1 Agustus 2024," ujarnya.
Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Kusworo (tengah) saat memberi arahan pada personel dan Kepala Basarnas Manokwari Yefri Sabaruddin (kanan), Kamis (8/8/2024). (ANTARA/Ali Nur Ichsan)

Ia mengatakan Basarnas RI terus berupaya memperkuat peralatan penyelamatan Basarnas Manokawari, meski dalam hal alut Basarnas Manokwari memiliki dua kapal tetapi salah satunya dalam kondisi rusak berat.

Saat ini Basarnas Manokwari hanya mengandalkan satu kapal dalam operasi pertolongan di perairan yaitu KN Kumbakarna 244.

KN Kumbakarna 244 merupakan kapal penyelamat dengan panjang 40 meter dan lebar 7 meter ini dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung pertolongan.

"Tahun ini direncanakan kita tambah satu kapal di Manokwari, tetapi karena keterbatasan anggaran pemerintah, kita harus menyesuaikan kondisi. Tetapi tetap kita upayakan karena kebutuhan kapal untuk bisa mempercepat aksi penanganan pertolongan SAR," jelasnya.

Baca juga: Basarnas RI simulasi kecelakaan pesawat di perairan Manokwari
Baca juga: Basarnas RI lakukan uji Lakops di tiga daerah tahun ini

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024