Pada Kamis, Presiden RI Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar negara sahabat, yaitu Brunei Darussalam, Papua Nugini, Tunisia, Rusia, Amerika Serikat, Kuba, Bulgaria, Slovenia, Lithuania dan Makedonia Utara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa dia akan bertemu dengan para duta besar tersebut dan akan merinci prioritas-prioritas kerja sama bilateral yang sedang berlangsung.
“Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan 10 negara tersebut. Beberapa diantaranya merupakan mitra dagang atau mitra kerja sama ekonomi utama Indonesia,” kata Retno.
Retno mengatakan bahwa Indonesia sedang berusaha mendorong negosiasi dengan Amerika Serikat mengenai nickel mineral arrangement dan generalized system of preferences (GSP).
Selain itu, lanjut Retno, Indonesia juga sedang melakukan perundingan preferential trade agreement dengan Tunisia.
“Kalau preferential trade agreement dapat diselesaikan, proyeksinya kenaikan ekspor kita dapat mencapai 32,82 persen,” tambah Retno.
Dengan Rusia, Indonesia juga sedang mendorong penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia-EAEU FTA).
Indonesia-EAEU FTA diharapkan dapat mendorong peningkatan perdagangan Indonesia dengan Rusia dan negara anggota EAEU.
Retno melanjutkan bahwa Indonesia juga sedang mendorong penyelesaian negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia-Uni Eropa.
Sementara itu, Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama dengan negara-negara Amerika Latin dan negara-negara Eropa.
Retno menyampaikan bahwa Indonesia memiliki beberapa inisiatif seperti Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) yang akan diselenggarakan di Peru pada 11-13 September 2024.
“Dan juga Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) yang tahun ini akan dilakukan (pada) 7-8 Oktober di Jakarta,” tambah Retno.
Baca juga: Mendag RI sebut Rusia mitra dagang penting untuk ASEAN
Baca juga: Mendag tegaskan komitmen perkuat kemitraan pengusaha Indonesia-Mesir
Baca juga: Indonesia-Kanada lanjutkan perundingan kemitraan ekonomi komprehensif
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024