Saya siap menang dan kalah...
Jakarta (ANTARA News) - Calon anggota legislatif Partai Golkar daerah pemilihan Jakarta Timur, Charles Bonar Sirait, yang juga presenter kondang, siap meninggalkan dunia keartisan jika terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
"Yang namanya terjun di dunia politik, tidak bisa disambi. Kalau terpilih, saya fokus menjadi anggota DPR dan siap tinggalkan dunia entertainment," kata Charles di sela acara kampanye terbuka Golkar di GOR Ciracas, Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan sosok ayahnya Amir Liven Sirait, yang telah tiga kali menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar, telah menekankan agar ia konsisten jika menjadi politikus.
Dari ayahnya pula, lanjut Charles, ia belajar politik sejak kecil.
Menurut Charles, partai berlambang pohon beringin itu memilih pemimpin dari kompetensi bukan popularitas sehingga ia akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.
"Sama bapak dikasih wejangan agar konsisten terhadap perjuangan, jangan cepat berganti (partai), mau berkorban uang dan waktu. Saya siap menang dan kalah, kalau kalah tidak berhenti politik," ujar Charles.
"Kalau Golkar lebih suka pendekatan milih pemimpin dari kompetensi, popularitas nomor dua. Kalau pemimpin sekedar populer bukan kompetensi, popularitas tidak serta merta menjawab tapi dibutuhkan pengalaman," tambahnya.
Menurut pemain film "Coboy Junior The Movie" itu, banyak rekan artisnya yang menyayangkan langkahnya terjun ke dunia politik tetapi Charles mengaku sudah berniat untuk menjadi politikus meskipun nanti tidak terpilih.
"Ada beberapa teman-teman yang menyayangkan. Saya tidak menyalahkan pendapat mereka, tetapi kita bernafas pun berpolitik. Maka saya mau lebih konkrit dengan bergabung di organisasi politik," jelasnya.
Dosen komunikasi di universitas swasta itu mengaku ingin fokus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia menyatakan prihatin dengan kondisi pendidikan Indonesia saat ini.
"Kompetensi saya paling kuat di pendidikan. Saya ingin orang miskin yang cerdas bisa mendapat kesempatan di sekolah terbaik. Sekarang hasil ujian yang baik lebih banyak dari orang kaya yang punya kesejahteraan baik maka orang miskin butuh bantuan program," jelasnya.
(M047)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014