Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti dengan mengurangi konsumsi makanan mengandung gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih.
"Kita harapkan masyarakat kita mengurangi makan garam, mengurangi makan gula, mengurangi makan nasi," kata Ghufron saat menyampaikan laporan dalam kegiatan Penyerahan Penghargaan UHC Awards 2024 di Jakarta, Kamis.
Berikutnya, kata dia menambahkan, masyarakat juga perlu mengurangi konsumsi rokok serta melakukan olahraga. Hal-hal seperti itu, menurut Ghufron, bernilai penting untuk dilakukan masyarakat sebagai upaya pencegahan terserang berbagai penyakit.
Pembatasan konsumsi GGL sebelumnya telah menjadi hal yang disoroti oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan merilis Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013.
Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa setiap orang dianjurkan mengonsumsi gula 10 persen dari total energi 200 kilokalori atau setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram, konsumsi garam 2000 miligram natrium yang setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram dan lemak 20 hingga 25 persen dari total energi 702 kilokalori atau setara dengan 5 sendok makan atau 67 gram.
Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa setiap orang dianjurkan mengonsumsi gula 10 persen dari total energi 200 kilokalori atau setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram, konsumsi garam 2000 miligram natrium yang setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram dan lemak 20 hingga 25 persen dari total energi 702 kilokalori atau setara dengan 5 sendok makan atau 67 gram.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono telah menyampaikan mengenai kondisi konsumsi pangan mengandung gula, garam, dan lemak di Indonesia. Ia mengatakan data dari GlobalData Q2 2021 Consumer Survey pada Juni 2021 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Pasifik.
"Hal ini menjadi salah satu perhatian yang sangat penting untuk diintervensi dalam pengendalian konsumsi gula di Indonesia," ucapnya.
Diketahui bahwa MBDK dapat berisiko meningkatkan kejadian obesitas, diabetes, hipertensi, dan kematian akibat penyakit jantung koroner.
Selanjutnya, Yudhi menyampaikan pula bahwa Survei Konsumsi Makanan Individu dari Litbangkes pada 2014 menunjukkan rerata konsumsi garam penduduk Indonesia 2764 mg/orang/hari. Lalu, Survei Konsumsi Makanan Individu pada 2015 menunjukkan sebesar 27 persen penduduk Indonesia sudah mengonsumsi lemak total melebihi batas rekomendasi per hari atau sudah melebihi 67 gram per hari.
Baca juga: Anggota DPR nilai perlu timwas awasi pengendalian konsumsi GGL
Baca juga: Kemenkes jaring masukan kaum muda guna kendalikan konsumsi GGL
Baca juga: Ahli Gizi: Atur konsumsi harian saat Lebaran dengan pola GGL 415
Baca juga: Anggota DPR nilai perlu timwas awasi pengendalian konsumsi GGL
Baca juga: Kemenkes jaring masukan kaum muda guna kendalikan konsumsi GGL
Baca juga: Ahli Gizi: Atur konsumsi harian saat Lebaran dengan pola GGL 415
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024