Kami berupaya melakukan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi di lahan-lahan yang terdapat sumber mata air
Rangkasbitung (ANTARA) - Seluas 873 hektare tanaman padi pada 14 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, terancam kekeringan akibat kemarau panjang atau El Nino berdasarkan laporan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
"Kami berupaya melakukan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi di lahan-lahan yang terdapat sumber mata air," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak optimistis tanaman padi yang terancam kekeringan itu bisa diselamatkan dengan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi khususnya di lahan-lahan yang terdapat sumber mata air permukaan Sungai Ciujung, Sungai Ciberang, Sungai Cisimeut, dan aliran sungai lainya.
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Lebak terancam puso akibat mulai kekeringan
Ia mengatakan tanaman padi yang terancam kekeringan itu usianya rata-rata 40-70 hari setelah tanam.
"Kami sekarang tengah melakukan pemasangan pompa dan irigasi pompanisasi di lahan kekeringan, tetapi memiliki sumber mata air," kata Deni.
Deni menyebutkan lahan seluas 873 hektare terancam kekeringan itu tersebar pada 14 kecamatan antara lain Malingping, Wanasalam, Bayah, Banjarsari, Gunungkencana, Muncang, Cipanas, Sajira, Cimarga, Cikulur, Warunggunung, Cibadak, Kalanganyar, dan Maja.
Baca juga: Petani Lebak gunakan pompa secara mandiri atasi kekeringan
"Kami tetap mewaspadai kekeringan akibat kemarau itu agar tidak menimbulkan gagal panen," katanya.
Sementara itu sejumlah petani di Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mengatakan 50 hektare areal persawahan di daerah itu terancam kekeringan akibat kemarau panjang.
Baca juga: Ratusan hektare sawah di Lebak Banten terdampak kekeringan
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024