Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyoroti perlunya usaha memajukan dan melindungi hak asasi manusia (HAM) sebagai bagian dari upaya menjadikan masyarakat ASEAN sebagai pusat kerja ASEAN.
"Sebagai sebuah komunitas, komitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia adalah sebuah keharusan," kata Menlu Retno dalam sambutannya pada perayaan 57 tahun Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Kamis.
Menlu Retno mengatakan bahwa sebagai sebuah komunitas, ASEAN harus berkomitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia (HAM) guna menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Sementara, mekanisme penanganan HAM di ASEAN, menurut dia, harus mampu mengimbangi tantangan HAM yang terus berkembang, termasuk dalam merespons peningkatan jumlah perdagangan manusia di kawasan.
"ASEAN tidak boleh tinggal diam terhadap kekerasan HAM berat di Gaza. Lebih dari 40 ribu orang telah terbunuh dan jumlahnya terus bertambah," kata dia lebih lanjut.
Baca juga: Menlu RI tekankan peran penting ASEAN di tengah ketidakpastian global
Baca juga: Menlu Retno: Pemajuan HAM jadi kunci masa depan ASEAN
Sebagai organisasi yang berbasis pada aturan, ASEAN, kata dia, juga harus terus mengadvokasi penghormatan terhadap hukum internasional secara konsisten.
ASEAN juga harus menyampaikan posisi yang jelas, dan menunjukkan solidaritasnya untuk memajukan HAM secara global, termasuk untuk mengakhiri genosida di Palestina dan mempromosikan proses perdamaian di Ukraina.
Perayaan 57 tahun ASEAN yang diselenggarakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Kamis (8/8), mengangkat tema ASEAN sebagai sebuah komunitas yang terhubung dan tangguh.
Acara tersebut dibuka oleh Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, Menlu RI Retno Marsudi, dan Deputi Perdana Menteri sekaligus Menlu Laos Saleumxay Kommasith.
Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, serta para duta besar dari berbagai negara.
Selain merayakan 57 tahun ASEAN, acara tersebut juga memberikan apresiasi kepada Menlu Retno atas satu dekade dedikasinya untuk Indonesia sebagai menteri luar negeri, dan dukungannya untuk ASEAN, terutama untuk Sekretariat ASEAN.
Dalam acara perayaan itu, Indonesia juga mempersembahkan batik kolaborasi dari Indonesia untuk ASEAN dengan motif batik yang terinspirasi dari keanekaragaman bunga yang tumbuh di negara-negara ASEAN.
Persembahan batik kolaborasi tersebut juga mengandung harapan, kebijaksanaan, dan solidaritas dan melambangkan solidaritas dan sinergi antarnegara di Asia Tenggara.
Baca juga: ASEAN bahas implementasi HAM dan perdagangan orang lewat forum AICHR
Baca juga: Retno: ASEAN tak boleh abaikan isu HAM di kawasan
Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024