Langkah strategis ini bukan hanya sebagai media pembelajaran bagi mereka, melainkan juga wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke khalayak umum
Depok (ANTARA) - Kontingen Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Liga Tari Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Krida Budaya berhasil meraih Juara 1 pada cabang lomba tari Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XVII DKI Jakarta.

Salah seorang anggota Liga Tari Mahasiswa UI Anisya Nur’aini di Kampus UI Depok Kamis mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyampaikan kisah kasih lintas suku yang marak terjadi semenjak globalisasi terjadi.

Anisya yang merupakan mahasiswa program studi (prodi) Hubungan Masyarakat Program Pendidikan Vokasi UI itu mengatakan selaras dengan tema kompetisi ‘Merajut Kearifan Lokal di Era Global’, membawakan Tarian Kisah Cinta Pemuda Lampung dan Gadis Betawi,

"Latar belakang Betawi diambil karena kami mewakili kontingen DKI Jakarta. Sedangkan identitas suku Lampung diambil dari latar belakang Rasyid, koreografer kami yang lahir dan besar di Kota Tapis Berseri tersebut," katanya.

Tim Liga Tari Mahasiswa UI terdiri atas 19 mahasiswa, di antaranya enam mahasiswa penari, tujuh mahasiswa pemusik, satu mahasiswa koreografer, satu project officer, satu pembimbing koreografer, serta tiga pemusik profesional.

Kompetisi diikuti oleh 14 perguruan tinggi di wilayah Jakarta. Liga Tari UI yang berhasil meraih juara pertama akan mewakili DKI Jakarta sebagai kontingen untuk Pekan Seni Mahasiswa Nasional pada awal September mendatang.

Pada kompetisi tersebut, Liga Tari UI membawakan Tarian Nyambang yang merupakan tari kreasi yang dibuat khusus untuk kompetisi ini oleh Muhammad Rasyid Taufiqul Hafidz, koreografer sekaligus mahasiswa Fakultas Psikologi UI.

Tarian Nyambang ini menceritakan percintaan antara seorang perantau dari daerah Lampung yang ingin menjalin cinta dengan seorang gadis Betawi. Tetapi, cinta si pemuda tidak langsung direstui bapak si gadis. Pemuda tersebut harus membuktikan kelayakannya meminang dambaan hatinya.

Proses kompetisi dilakukan melalui audisi sejak Februari. Kemudian, Liga Tari UI melaksanakan latihan rutin sejak Maret hingga Juni atau sekitar empat bulan. Nisya mengungkapkan bahwa latihan yang intensif menjadi tantangan baginya untuk membagi waktu antara kuliah dan latihan.

“Kami belajar untuk fleksibel membagi waktu latihan, organisasi, dan perkuliahan. Khususnya bagi saya yang merupakan mahasiswa Vokasi UI dengan berbagai kegiatan hingga ujian praktik. Puncaknya adalah saat saya harus membagi waktu antara latihan dengan UAS pembuatan event VokHumFest 2024. Saya berhasil melalui itu semua dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,” kata Nisya.

Selain Nisya, tiga mahasiswa Vokasi UI lainnya yang juga merupakan bagian dari Tim Liga Tari UI terdiri atas, Triana Olivia (mahasiswa prodi Terapi Okupasi); Daniel Valent Marcello Marhaen (mahasiswa prodi Administrasi Rumah Sakit); dan Marlinda Vidya Rosa (mahasiswa prodi Administrasi Perpajakan).

Atas prestasi ini, Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono SE Ph D, mengapresiasi atas keberhasilan yang telah diraih Nisya, Triana, Daniel, dan Marlinda, serta UKM Liga Tari UI.

“Saya sangat bangga dengan para mahasiswa yang terus berupaya melestarikan adat budaya Indonesia. Langkah strategis ini bukan hanya sebagai media pembelajaran bagi mereka, melainkan juga wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke khalayak umum," katanya.

Ia yakin, perjuangan mahasiswa UI menjadi duta budaya bagi bangsa Indonesia dapat terus melesat hingga ke kancah internasional dan semakin mengenalkan budaya melalui tarian kepada generasi muda saat ini.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024