Situs data meteorologi Il Meteo pada Selasa (6/8) mengatakan bahwa beberapa hari ke depan akan menjadi "periode paling terik pada musim panas kali ini," dengan suhu hingga 43 derajat Celsius di wilayah paling selatan negara itu. Di wilayah utara, Il Meteo bahkan memperkirakan suhu akan mencapai 40 derajat Celsius.
"Setelah jeda singkat akhir pekan lalu, arus cuaca Afrika kembali dan lebih kuat dari sebelumnya dan siap untuk melepaskan suhu tinggi di seluruh negeri," menurut laporan Il Meteo.
Hingga Selasa, Kementerian Kesehatan Italia mengatakan hanya lima dari 27 kota terbesar di negara itu yang akan berada di bawah status peringatan "oranye", yang berarti periode terpanas dalam satu hari menimbulkan risiko kesehatan bagi warga lanjut usia atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan buruk. Pada Kamis (8/8), jumlah kota yang berada di bawah peringatan "oranye" atau "merah" akan meningkat dua kali lipat (peringatan "merah" berarti ada risiko kesehatan bahkan bagi individu yang masih muda dan sehat). Namun, data kementerian tersebut hanya memprediksi peringatan untuk dua hari ke depan, sehingga tidak mencerminkan situasi pada akhir pekan, saat suhu terpanas diperkirakan akan melanda.
Ini merupakan tahun ketiga secara beruntun Italia harus berjuang di bawah dampak periode kering yang panjang di seluruh wilayahnya.
Meskipun rekor suhu tertinggi yang tercatat tahun lalu belum tercatat tahun ini, gelombang panas dimulai lebih awal dengan suhu tinggi pertama tercatat bahkan sebelum musim panas dimulai.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024