Sidoarjo (ANTARA News) - Total gedung atau bangunan yang rusak akibat banjir lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc., hingga Minggu (17/9), tercatat 1.688 unit, terdiri atas tempat tinggal/rumah 1.810 unit, sekolah 18 dan dua kantor, 20 unit pabrik serta 15 unit mushala. Koordinator Tim Pelaporan bencana lumpur, Drs Ec Hariadi Purwantoro MM, mengemukakan hal itu di Sidoarjo bahwa rumah yang rusak, antara lain terdiri atas 142 unit di Kelurahan Siring, 480 unit di Jatirejo, 428 unit di Renokenongo, 590 di Kedungbendo dan 170 unit di Desa Besuki. Sementara itu, katanya, sekolah yang rusak terdiri atas 10 sekolah negeri dan delapan sekolah swasta, sedangkan kantor yaitu Koramil Porong serta Kelurahan Jatirejo. Untuk realisasi biaya kontrak rumah Rp5 juta per Kepala keluarga (KK) untuk dua tahun dan uang pindahan Rp500.000 per KK, serta uang lauk pauk Rp300.000 per bulan setiap jiwa, menurut dia, total warga yang sudah mendapatkan sebanyak 2.478 KK atau 11.946 jiwa dengan total senilai Rp18.182.577.000. Ia menjelaskan, masih ada beberapa warga yang belum menerima uang kontrak, pindahan dan lauk pauk yang dijadualkan relisasinya pada tahap kedua, yaitu dari Desa Renokenongo 166 KK per 608 jiwa senilai Rp182.400.000, dan warga Desa Jatirejo 15 KK per 60 jiwa senilai Rp18.000.000, serta Desa Kedungbendo sebanyak 1.413 jiwa senilai Rp423.900.000. Sedangkan, ia mengemukakan, kondisi pond (kolam penampungan lumpur) sebanyak delapan pond seluas 149,70 ha dengan total kapasitas 10.479 m3 seluruhnya sudah terisi 100 persen, yaitu pond A di Renokenongo dengan kapasitas 1.610.000 m3 seluas 23 ha, pond B di Renokenongo kapasitas 455.000 m3 seluas 6,5 hektare (ha), pond C-1 di Kedungbendo kapasitas 210.000 m3 seluas tiga ha, dan pond C-2 Jatirejo kapasitas 420.000 m3 seluas enam ha. Pond 1 di Jatirejo berkapasitas 364.000 m3 seluas 5,2 ha, pond 2 Jatirejo kapasitas 371.000 m3 seluas 5,3 ha, pond 3 Jatirejo kapasitas 399.000 m3 seuas 5,70 ha dan pond 4 Jatirejo kapasitas 350.000 m3 seluas 5 ha. Hariadi mengemukakan, untuk pond 5 yang wilayah tampungannya meliputi Desa Mindi, Pejarakan, Kedungcangkring serta Besuki dengan kapasitas 6.300.000 m3 seluas 90 ha, saat ini sedang dalam proses pembuatan. "Pond 5 dapat menampung lumpur lebih kurang selama 4,5 bulan ke depan, dengan perkiraan volume lumpur 50 ribu m3 per hari," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006