Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia terus fokus mengupayakan perdamaian dan gencatan senjata di Palestina setelah dipilihnya Yahya Sinwa sebagai Kepala Biro Politik Hamas.

"Kita fokus pada usaha penyelesaian perdamaian, jadi kita jelas bahwa pertama kita mendorong agar terjadi ceasefire," kata Menlu Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Selain upaya gencatan senjata, Pemerintah Indonesia terus mendorong agar bantuan kemanusiaan dapat dijalankan tanpa hambatan, serta mendorong terwujudnya perdamaian berdasarkan solusi dua negara (two state solution).

Menlu mengungkapkan dirinya akan bertemu delegasi dari Palestina untuk menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina meraih kemerdekaan.

"Kita tetap fokus, fokus kita akan kita jalankan terus dan hari ini saya juga akan ada delegasi dari Palestina yang akan ketemu saya. Mereka adalah tamu dari PBNU, sore ini pukul tiga, dan kembali akan menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina," kata Menlu.

Baca juga: Hamas tunjuk pemimpin baru untuk lanjutkan negosiasi gencatan senjata

Menlu menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia berada di garis depan dalam mendukung keanggotaan Palestina di PBB serta mengakui keberadaan negara Palestina. Indonesia juga berupaya agar Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dapat bekerja tanpa gangguan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hamas akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza setelah terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli.

"Negosiasi tersebut dikelola oleh para pemimpin dan Sinwar tidak jauh dari proses negosiasi. Ia merupakan bagian dari rinciannya," kata salah seorang pucuk pimpinan Hamas, Osama Hamdan, kepada Anadolu, Rabu (7/8).

Baca juga: Indonesia kecam pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh di Iran
Baca juga: Indonesia kutuk upaya Israel labeli UNRWA sebagai "organisasi teroris"

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024