Jakarta (ANTARA) - Peneliti kedokteran komunitas dan kedokteran kerja di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan perlunya penyediaan dukungan konselor laktasi bagi ibu menyusui di tempat kerja.

Dia mengemukakan bahwa penyediaan dukungan konselor laktasi di tempat kerja mendesak untuk dilakukan mengingat jumlah perempuan yang bekerja, utamanya di sektor industri, semakin banyak.

"Oleh karena itu, penting bagi pabrik-pabrik di Indonesia untuk memiliki konselor laktasi yang dapat memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan bagi pekerja buruh yang menyusui," kata Ray dalam keterangan tertulis universitas yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Ray, kehadiran konselor laktasi di tempat kerja terbukti efektif meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif hingga tiga kali lipat.

Ia mengatakan bahwa konselor laktasi tidak harus tenaga kesehatan. Staf Divisi Sumber Daya Manusia perusahaan atau sesama pekerja pun dapat dilatih menjadi relawan konselor laktasi di tempat kerja.

Baca juga: KAI Semarang sediakan ruang ibu menyusui di 16 stasiun

Baca juga: Ibu baru butuh dukungan dalam menghadapi masa sulit pada awal menyusui

Penyediaan dukungan konselor laktasi di tempat kerja memungkinkan perempuan-perempuan pekerja yang sedang menyusui berbagi cerita dan menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi dalam upaya memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi mereka sambil bekerja.

Ray mengatakan bahwa penyediaan dukungan konselor laktasi di tempat kerja dapat membantu menjaga kesehatan mental ibu dan meringankan beban perempuan-perempuan yang menjalankan peran ganda sebagai ibu dan pekerja.

Dokter anak dan aktivis laktasi Dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, mengemukakan peran penting konselor laktasi dalam memberikan layanan konsultasi individual maupun kelompok bagi ibu menyusui di tempat kerja.

Menurut dia, dukungan konselor laktasi bisa membantu ibu bekerja mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul selama menyusui.

Oleh karena itu, dia mendorong uji coba penyediaan dukungan konselor laktasi di lingkungan terdekat masyarakat seperti fasilitas pelayanan kesehatan publik.

Dia juga mengemukakan pentingnya peran aktif pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam menyebarkan informasi mengenai manfaat penyediaan dukungan konselor laktasi di tempat kerja.

Baca juga: Akupuntur bisa jadi pilihan untuk memperlancar ASI

Baca juga: AIMI dorong keterlibatan keluarga dukung ibu menyusui
 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024