Konsisten

Veddriq, Watson, Amir Maimuratov dari Kazakhstan, dan juara dunia Matteo Zurloni dari Italia, adalah empat pemanjat yang mencatat waktu di bawah 5 detik.

Namun, pada babak kualifikasi, cuma Veddriq yang konsisten mencatat waktu di bawah 5 detik dalam tiga kesempatan memanjat papan setinggi 15 meter itu, walau Watson memecahkan rekor dunia dengan 4,75 detik.

Dengan stabilitas panjatan seperti itu Veddriq memiliki peluang besar melangkah sangat jauh sehingga medali emas pun bukan hal mustahil.

Veddriq yang beberapa kali menciptakan rekor dunia speed putra sebelum Sam Watson melampauinya dalam babak penyisihan panjat tebing speed Olimpiade Paris 2024, sudah bertekad menjadi yang terbaik.

Dia menegaskan membawa nama harum Indonesia bersama sebuah medali Olimpiade jauh lebih penting ketimbang menciptakan rekor.

Dia juga bertekad untuk fokus kepada strategi memenangkan lomba di Le Bourget Climbing Venue nanti itu.
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo (kiri) menyalami rekannya Rahmat Adi Mulyono usai bertanding pada sesi eliminasi nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Selasa (6/8/2024). Veddriq Leonardo lolos ke perempat final dengan catatan terbaik 4,79 detik sedangkan Rahmat Adi Mulyono gagal lolos dengan catatan waktu terbaik 5,07 detik. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Spt. (ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A)
Meski mungkin pundaknya kini lebih berat memanggul beban dari ekspektasi tinggi bangsanya, Veddriq jauh-jauh hari sudah menyatakan tampil dalam Olimpiade adalah tanggung jawab sehingga tak ada beban dari dirinya.

Itu menjadi bekal bagus karena terbebani oleh target dan ekspektasi tinggi orang lain, bisa mengalihkan konsentrasi dari kompetisi yang seharusnya dimenangkan atlet.

Veddriq sudah berikrar untuk bersiap lebih baik, dan itu malah bisa mengantarkan dia kepada kesuksesan.

Sejauh ini, selama babak penyisihan lalu, dia konsisten mencetak waktu lebih baik dalam dua pacuan melawan Mawem Bassa.

Pertama, dia finis dengan waktu 4,92 detik yang merupakan rekor Olimpiade baru sebelum dipecahkan oleh Sam Watson.

Pada kesempatan kedua adu cepat dengan Bassa, Veddriq juga tampil lebih cepat dengan membukukan waktu 4,79 detik yang kembali menjadi rekor Olimpiade baru sebelum Watson memecahkannya kembali.

Lalu, dalam babak eliminasi, Veddriq mengatasi rekanya, Rahmad Adi Mulyono, dengan catatan waktu 4,98 detik.

Baca juga: Veddriq lolos ke perempat final, sedangkan Rahmad belum beruntung
Baca juga: Rahmad kecewa gagal tembus perempat final Olimpiade Paris 2024


Selanjutnya: Fokus

Copyright © ANTARA 2024