Jakarta (ANTARA) - ​​​​​​Rajiah Sallsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi sudah berusaha mempersembahkan medali dari panjat tebing speed putri, yang baru dilombakan terpisah dalam Olimpiade Paris 2024.

Rajiah mencapai semifinal dan babak perebutan perunggu, tapi tak berhasil mengakhiri kompetisi di podium medali.

Sedangkan Desak tersisih sejak perempat final karena kalah selisih waktu sangat tipis 0,006 detik dari atlet panjat tebing China, Deng Lijuan, yang bertarung melawan pemegang rekor dunia dari Polandia, Aleksandra Mirosław, dalam final.

Mirosław akhirnya menjadi pemilik medali emas nomor ini, sedangkan Lijuan dikalungi medali perak. Perunggu juga direbut Polandia setelah Aleksandra Kalucka mengalahkan Rajiah dalam babak perebutan medali perunggu.

Baca juga: Aleksandra Miroslaw dua kali pecahkan rekor panjat tebing speed putri

Indonesia tadinya berharap dua atlet speed putri kebanggaannya bisa bersanding dengan wakil-wakil putranya untuk berjaya di arena Olimpiade Paris 2024.

Kini, harapan medali tercurah kepada Veddriq Leonardo, yang berusaha menjadi atlet panjat tebing pertama yang meraih emas speed putra Olimpiade.

Walau prakarsa memasukkan panjat tebing dalam Olimpiade sudah diajukan oleh Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) pada 2015, cabang ini baru dimainkan dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, walau dari tiga disiplin yang meliputi speed, bouldering dan lead, pada Olimpiade Tokyo tiga tahun lalui, cabang ini hanya melombakan satu nomor, yakni gabungan ketiga disiplin itu.

Atlet panjat tebing putri Indonesia Made Rita Kusuma Dewi memberikan hormat usai bertanding melawan atlet China Lijuang Deng pada perempat final nomor speed putri Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Rabu (7/8/2024). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom. (ANTARA FOTO/WAHY PUTRO A)
Baca juga: Kalah 0,006 detik dari wakil China, Desak Made sebut sudah maksimal

Kini di Paris, dipecah dua menjadi speed dan gabungan boulder-lead, baik putra maupun putri. Dan dalam nomor speed ini, atlet-atlet Indonesia mendominasi, baik putra maupun putri.

Indonesia meloloskan tiga wakil ke perempat final speed, termasuk Desak dan Rajiah Sallsabillah, yang akhirnya mesti menunggu medali pertamanya empat tahun kemudian dalam Olimpiade Los Angeles 2028.

Pada bagian putra, Indonesia hanya meloloskan Veddriq ke perempat final setelah Rahmad Adi Mulyono terkena penalti start walau mencatat waktu bagus pada dua dari tiga pacuan, gagal meretas babak medali.

Veddriq bersama Samuel Watson dari Amerika Serikat, bergantian mencetak rekor Olimpiade.

Dalam babak penyisihan Selasa 6 Agustus lalu, Watson juga dua kali memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang Veddriq.

Baca juga: Langkah Desak Made dan Rajiah terhenti untuk tambah medali Indonesia

Selanjutnya: Konsisten

Copyright © ANTARA 2024