“Kami membahas perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara Menteri Pertahanan RDK (sebelumnya), Jean-Pierre Bemba Gombo, dan mitranya di Indonesia, selama berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu,” kata Dubes Hery Saripudin melalui keterangan pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pertemuan yang berlangsung di Kinshasa tersebut turut membahas penguatan hubungan bilateral dan ekonomi kedua negara serta beberapa hal yang telah dibahas pada pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan Presiden RDK sebelummya. Termasuk rencana pembukaan Kedutaan Besar RDK di Jakarta.
Lebih lanjut, Dubes Hery menyampaikan bahwa RDK dan Indonesia telah menandatangani protokol kemitraan pada Januari 2023 dengan fokus pada potensi dan peluang di sektor kehutanan dan pendanaan karbon di Indonesia dan RDK.
Pihak RDK pada saat itu diwakili oleh Wakil Perdana Menteri (PM) untuk Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan, Ève Bazaiba, yang memaparkan berbagai peluang investasi yang ditawarkan oleh RDK di sektor lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, industrialisasi, energi dan hidrokarbon.
Baca juga: Indonesia bersama Brasil dan Kongo bekerja sama atasi deforestasi
Baca juga: RI jalin kerja sama bidang kehutanan hingga pertambangan dengan Kongo
Termasuk juga penelitian dan evaluasi bahan mineral, khususnya tanah dan lapisan bawah tanah, yang kaya akan sumber daya energi potensial, logam, bijih industri, batu mulia, pupuk, dan material dukungan konstruksi.
Bidang pendidikan juga tak luput dari pembicaraan kedua pejabat. Keduanya sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kerja sama pendidikan, termasuk pemberian beasiswa Indonesia bagi pelajar/mahasiswa RDK untuk melanjutkan studi di Indonesia.
Kemudian dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan RDK, Julien Paluku Koahingya. Dubes Hery Saripudin mengundang untuk hadir pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, Oktober 2024, di BSD Tangerang, Banten. Ia menjelaskan siginifkansi TEI 2024 akan mendukung peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata kedua negara.
“TEI telah dikenal dunia sebagai ajang pameran terbesar di Asia Tenggara dan menjadi ajang pameran dagang/ekonomi utama di Indonesia dengan menekankan pada pendekatan Bussines-to-Bussines (B2B)”, ujarnya.
Dubes Hery Saripudin bahkan menemui langsung para pebisnis RDK untuk menjaring kehadiran para pebisnis tersebut pada TEI 2024.
Para pebisnis pun menunjukkan animo positif untuk semakin meningkatkan kerja sama bisnis dengan mitra kerja di Indonesia dan berkomitmen untuk berpartisipasi pada TEI 2024 yang akan datang.
Baca juga: Luhut sampaikan proposal kerja sama trilateral hutan tropis ke Kongo
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup Kongo kagum dengan aksi iklim Indonesia
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024