Jakarta (ANTARA) - Quincy Hall menjadi sorotan di ajang Olimpiade Paris dengan kemenangan dramatis di nomor 400 meter, yang awalnya tertinggal di posisi keempat.
Namun saat mendekati tikungan terakhir, berhasil menyusul tiga pelari di depannya untuk merebut medali emas.
Hall mencapai garis finis dengan catatan waktu 43,40 detik, yang merupakan waktu tercepat keempat sepanjang sejarah.
Pelari Amerika Serikat itu mengalahkan Matthew Hudson-Smith dari Inggris dengan selisih hanya 0,04 detik, yang kini menjadi waktu tercepat kelima dalam sejarah. Muzala Samukonga dari Zambia meraih perunggu.
"Saya punya determinasi," kata Hall seperti dikutip dari ESPN. "Itulah yang membawa saya ke garis finis. Banyak rasa sakit dan usaha."
Baca juga: Spanyol catatkan sejarah raih emas debut jalan cepat beregu campuran
Hall menjadi pelari Amerika pertama sejak LaShawn Merritt pada 2008 yang meraih emas di nomor satu putaran ini. Kemenangannya terjadi sehari setelah rekan senegaranya Cole Hocker tampil mengejutkan di nomor 1.500 meter dengan kemenangan dari posisi belakang.
Selain itu, Noah Lyles, juga melakukan "comeback" luar biasa. Kemenangan Hall terjadi sekitar satu jam setelah Lyles lolos ke final 200 meter meski finis kedua di semifinalnya. Lyles akan berlaga di final pada Kamis.
Hall, yang berusia 26 tahun, tampak tidak berpeluang di awal lomba satu putaran lintasan penuh yang sangat bergantung pada ritme dan sering kali terlalu cepat di awal malah menjadi masalah.
Dia tertinggal 5 meter dari Hudson-Smith dan juara Olimpiade London 2012 Kirani James yang berada di sebelah kirinya, saat mereka mendekati tikungan terakhir. Hall mulai mengejar Jareem Richards di sebelah luar untuk memperebutkan perunggu.
Namun di akhir lomba, James dan Richards semakin tertinggal. Hall menyodorkan dadanya ke garis finis untuk mengalahkan Hudson-Smith, sementara Samukonga juga berhasil dari posisi belakang untuk merebut perunggu.
"Saya baru saja menang. Selesai," kata Hall. "Empat tahun ke depan, saya bisa bilang saya juara Olimpiade."
Baca juga: Donavan Brazier juara dunia 800 m putra
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024